Arsitektur

 

Rumah
Lobo

Galeri Foto

Sawahs di pegunungan Kambutu, Grubauer 1913 gbr. 116

Lembah Simbuang-Mapak, Grubauer 1913 gbr 117

Orang Toraja mengarah ke Pasar, Grubauer 1913 gbr. 4

Dinding batu karang batu kapur dengan kuburan dan boneka kematian, Macke foto 1911 FO-34-1-82

Sebuah dinding tuf parsial diukir oleh erosi dengan tempat pemakaman desa Karungian, Macke foto 1911

Puang Tarongkong, Pangeran Makale, Grubauer 1913 gbr. 123

Makam batu di Dandelolo, Grubauer 1913 gbr. 124

Rumah Pangeran Makale, Macke foto 1911 FO-34-1-81

Kuburan batu di Sungai Sadang, Grubauer 1913 gbr. 126

Pekuburan makam batu di Sungai Sadang dengan boneka terkait, Grubauer 1913 gbr. 127

“Penjaga kuburan”, dari 127a, Sungai Sadang, Grubauer 1913 gbr 127b

Jembatan di atas Sungai Taparang, Grubauer 1913 gbr. 128b

Benteng Toraja Neneng, Grubauer Tafel VII

Lanskap Bituang, Grubauer 1913 gbr. 132

Rumah Paringin Ledong di Neneng, Grubauer 1913 gbr. 134

Atap pelana depan Hauptlingshaus di Neneng, Grubauer 1913 gbr. 135

Lumbung padi Paringin Ledong di Neneng, Grubauer 1913 gbr. 136

Wanita Toraja dari Neneng, Grubauer 1913 gbr. 140 

Penonton di festival Mabugi di Neneng, Grubauer 1913 gbr. 142

Kuburan batu hancur karena tanah longsor di dekat Neneng, Grubauer 1913 gbr. 143

Neneng dengan ngarai Salu Bela dilihat dari timur laut, Grubauer 1913 gbr. 144

Jembatan di atas Salu Mua, Grubauer 1913 gbr. 145

Toraja dari Awang, Grubauer 1913 gbr. 147

Jalur melalui Ngarai Barubu sedalam 320 m, Grubauer 1913 149.

Lanskap dekat desa Awang, sawah dan kerucut gunung berapi Pegunungan Karua, Macke foto 1911 FO-34-1-85 

Pemandangan di dekat desa Awang (?), Macke foto 1911 FO-34-1-85 a

Daerah Tuf, lembah Sungai Barupu, Macke foto 1911 FO-34-1-86

Benteng Barupu, Macke foto 1911

Penenun Toraja, Tondon, Grubauer 1913 gbr. 150b

Rumah Paringin Tandebua di Tondon, Grubauer 1913 gbr. 153 

Lumbung padi Paringin Tandebua di Tondon, Grubauer 1913 gbr. 154 

Gudang beras di Tondon, Grubauer foto.

Upacara pemakaman di desa Tondon, Grubauer 1913 Tafel IX

Penenun Toraja, Tondon, Grubauer 1913 gbr. 150

Desa Toraja di Tondon, Macke foto 1911 FO-34-1-84

Pemandangan lembah Bamba dan Molu, Grubauer 1913 gbr. 148

Kuburan Toraja di pegunungan dekat Rantepao, Grubauer 1913 tafel X

Puang Maramba, Pangeran Rantepao, Grubauer 1913 gbr. 163

Jembatan Toraja di lembah Rantepao, Grubauer 1913 gbr. 165

Lembah Baubuntu, Grubauer 1913 gbr. 167

 

Orang Toraja dengan tali kepala dari lanskap Rantepao, Macke foto 1911 FO-34-1-91

Tiga prajurit Toraja dengan perlengkapan lengkap, Macke foto 1911 FO-34-1-92

Memancing di rawa padi, Grubauer 1913 gbr. 166

Benteng Neneng: laki-laki yang membawa model gudang beras, Grubauer 1913 hlm. 448

Jembatan bambu di Rantepao, Grubauer 1913 gbr. 162

Tempat pengorbanan di lembah Rantepao, Grubauer 1913 grr. 159

 

Peta

Peta Tana Toraja dan Masamba (1938)

 

Peta dari Seinstra, G.R. Memorie van Overgave van de onderafdeelingen Makalé-Rantepao over de periode 1935-1940 (Memori Sera Terima onderafdeeling Makalé-Rantepao untuk periode 1935-1940)

Bahasa Tae’ (Sa’dan, Mamasa, Mamuju, Rongkong)

1898 Adriani, N. “Iets over de talen der To Sada en der To Wadu” (Sesuatu tentang bahasa To Sada dan To WaduMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 42: 111-50.
1929 Van der Veen, H. “Nota Betreffende de grenzen van de Sa’dansche taalgroep en het haar aanverwante taalgebied” (Nota mengenai batas-batas daerah kelompok bahasa Sa’dan dengan bahasa-bahasa yang sekerabatTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 69(1/2): 58-97.
1940 Van der Veen, H. Tae’ (Zuid-Toradjasch)-Nederlandsch woordenboek met register (Kamus Tae’ (Toraja selatan)-Belanda dengan Daftar Kata) (Amsterdam: Martinus Nijhoff). 
1972 Tammu, J., and H. van der Veen Kamus Toraja-Indonesia. (Rantepao: Jajasan Perguruan Kristen Toradja). (Edisi revisi. Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan: P.T. Sulo, 2016.)
1976 Pelenkahu, R. A. Struktur Bahasa Mandar: Laporan Hasil Penelitian Unit Proyek Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia Dan Daerah Sulawesi Selatan. ([Ujungpandang]: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).
1978 Salombe, C. Struktur Morfologi Dan Sintaksis Bahasa Toraja Saqdan: Laporan Penelitian. (Ujungpandang: [Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan])
1979 Balai Penelitian Bahasa (Ujung Pandang, Indonesia). Sistem Morfologi Kata Kerja Bahasa Toraja Saqdan: Laporan Penelitian. ([Ujung Pandang]: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan).
1981 Biring, S. Sistem morfologi kata kerja bahasa toraja saqdan 184h. (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa).
1982 Sande, J.S. Dengan Saung Mangngende, and Muhammad Sikki. Seni Badong Dalam Sastra Toraja. (Ujung Pandang: Balai Penelitian Bahasa)
1983 Sande, J.S. Sastra Toraja Klasik. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
1984 Sande, J.S. and Biring, S. and Pararrungan, L.R. and Kanoena, Christina Sabandar and Amin, Muhammad Struktur Bahasa Toraja Sa’dan. (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta).
1985 Sande, J.S. Kata Tugas Bahasa Toraja. ([Ujung Pandang]: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
1986 Sande, J.S. Passomba Tedong Sastra Lisan Toraja. (Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah).
1986 Sande, J.S. Morfologi Nomina Bahasa Toraja. (Ujung Pandang: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan)
1986 Sande, J.S. Struktur sastra lisan Toraja: transkripsi dan terjemahan (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional)
1986 Sikki, Muhammad, dan Zainuddin Hakim Struktur Sastra Lisan Toraja. (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa).
1987 Sande, J.S. and Adri, Adri and Manuputty, David and Syahril, Nur Azizah and Eppang, M. Tata Bahasa Toraja. (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa).
1989 Sande, J.S. Prosa Lirik Sastra Toraja. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
1990 Sande, J.S.Sastra Toraja dan terjemahannya. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
1993 Salombe, C.Sistem perulangan bahasa toraja saqdan 85h. (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa)
1994 Sande, J.S. Ungkapan dan Peribahasa dalam Sastra Toraja. (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta)
1997 Sande, J.S. and Adri, Adri and Manuputty, David and Syahril, Nur Azizah and Eppang, M. Tata Bahasa Toraja. (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa)
2001 Yamaguchi, Masao “Kedudukan Bahasa Mamuju Secara Genealogis dalam Kelompok Bahasa Sulawesi SelatanAnalisis 2(3): 169-88.
2002 Yamaguchi, Masao & Hirotake Nakashima Garis Besar “Penelitian Klasifikasi Bahasa-Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan 199-2001”  Analisis 3(5): 1-2.
2002 Yamaguchi, Masao PENELUSURAN BAHASA PITU ULUNNA SALU: Kedudukannya dalam Penelitian Bahasa di Sulawesi Selatan” Analisis 3(2): 19-35.
2002 Usmar, Adnan. Sistem Morfologi Verba Bahasa Mamasa. (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional)
2015 Agus, Nuraidar, dan Hamzah Mahmoed. Korespondensi Bunyi Bahasa Mamuju Dan Bahasa Mandar. (Makassar: Garis Khatulistiwa).
2018 Nurhayati, dan Abd. Radjab Djohari. Kamus Umum Bahasa Mamuju. ([Makassar, Indonesia]: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin)

 

Daftar Pustaka Tana Toraja

Adams, Kathleen M.

1984 “Come to Tana Toraja, “land of the heavenly kings”: Travel agents as brokers in ethnicity” (Datanglah ke Tana Toraja, “negeri raja-raja kahyangan”: Agen perjalanan sebagai makelar etnis)  Annals of Tourism Research.
1991 “Distant Encounters: Travel Literature and the Shifting Images of the Toraja of Sulawesi, Indonesia” (Perjumpaan Jauh: Sastra Perjalanan dan Pergeseran Citra Toraja Sulawesi, Indonesia)  Terrae Incognitae 23(1): 81-92
1993 Club Dead, Not Club Med: Staging Death in Contemporary Tana Toraja (Indonesia)“ (Club Dead, Bukan Club Med: Mementaskan Kematian di Tana Toraja Kontemporer (Indonesia)Southeast Asian Journal of Social Science 21(2): 62-72.
1993 The Discourse of Souls in Tana Toraja (Indonesia): Indigenous Notions and Christian Conceptions” (Wacana Jiwa di Tana Toraja (Indonesia): Gagasan Adat dan Konsepsi Kristen)  Ethnology 32(1): 55-68.
1993 “Theologians, Tourists and Thieves: The Torajan Effigy of the Dead in Modernizing Indonesia.” The Kyoto Journal 22: 38-45.
1995 Making-up the Toraja? The Appropriation of Tourism, Anthropology, and Museums for Politics in Upland Sulawesi, Indonesia” (Membuat Toraja? Peruntukan Pariwisata, Antropologi, dan Museum untuk Politik di Dataran Tinggi Sulawesi, IndonesiaEthnology 34(2): 143-153
1997 6. Touting Touristic “Primadonas”: Tourism, Ethnicity, and National Integration in Sulawesi, Indonesia” (Menggembar-gemborkan “Primadonas” Wisata: Pariwisata, Etnis, dan Integrasi Nasional di Sulawesi, Indonesia) in Michel Picard and Robert E. Wood, Eds Tourism, Ethnicity, and the State in Asian and Pacific Societies (Honolulu: University of Hawaii Press) 155-180.
1997 Nationalizing the Local and Localizing the Nation Ceremonials, Monumental Displays and National Memory-Making in Upland Sulawesi, IndonesiaMuseum Anthropology 21(1): 113-130. 
1997 Ethnic Tourism and the Renegotiation of Tradition in Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)” (Wisata Etnis dan Renegosiasi Tradisi di Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)Ethnology 36(4): 309-320
1998 “More than an Ethnic Marker: Toraja Art as Identity Negotiator” (Lebih dari Sebuah Penanda Etnis: Seni Toraja sebagai Perunding Identitas)  American Ethnologist 25(3): 327-351
1998 Domestic Tourism and Nation-Building in South Sulawesi” (Pariwisata Dalam Negeri dan Membangun Bangsa di Sulawesi Selatan) Indonesia and the Malay World, 26(75): 77-96
2000 Danger-zone Tourism: Prospects and Problematics for Tourism in Tumultuous Times” (Pariwisata Zona Berbahaya: Prospek dan Masalah Pariwisata di Masa Gejolak, pp. 263281 in H. K. Chong , P. To and T. C. Chang (eds) Interconnected Worlds: Tourism in Southeast Asia. (Oxford: Elsevier Science Ltd.)
2000
“Negotiated identities: humor, kinship rhetoric and mythologies of servitude in South Sulawesi, Indonesia.” (Identitas yang dinegosiasikan: humor, retorika kekerabatan dan mitologi perbudakan di Sulawesi Selatan, Indonesia) In K. Adams and S. Dickey (eds.) Home and Hegemony: Domestic Service and Identity Politics in South and Southeast Asia, (Ann Arbor: University of Michigan Press), pp. 157178.
2003 “The politics of heritage in Tana Toraja, Indonesia: Interplaying the local and the global” (Politik warisan di Tana Toraja, Indonesia: Mengintegrasikan lokal dan globalIndonesia and the Malay World 31(89): 91-107.
2004 “Locating Global Legacies in Tana Toraja, Indonesia” (Menemukan Warisan Global di Tana Toraja, Indonesia)  Current Issues in Tourism 7(4-5): 433-35.
2004 The genesis of touristic imagery: Politics and poetics in the creation of a remote Indonesian island destination” (Asal-usul Citra Wisata: Politik dan Puisi dalam Penciptaan Destinasi Pulau Terpencil di Indonesia)  Tourist Studies 4(2): 115-135
2005 Generating Theory, Tourism, and “World Heritage” in Indonesia: Ethical Quandaries for Practicing Anthropologists” (Membangkitkan Teori, Pariwisata, dan “Warisan Dunia” di Indonesia: Batasan Etis untuk Praktisi Antropolog) in Anthropological Contributions to Travel and Tourism: Linking Theory with Practice, Special issue of National Association for the Practice of Anthropology Bulletin No. 23
2006 Art as Politics: Re-Crafting Identities, Tourism, and Power in Tana Toraja, Indonesia (Seni sebagai Politik: Merombak Identitas, Pariwisata, dan Kekuasaan di Tana Toraja, Indonesia)(University of Hawai’i Press)
2015 Families, Funerals and Facebook: Reimag(in)ing and ‘Curating’ Toraja Kin in Trans-local Times” (Keluarga, Pemakaman, dan Facebook: Pencitraan Ulang dan ‘Kurasi’ Kin Toraja di Waktu Translokal) TRaNS: Trans -Regional and -National Studies of Southeast Asia Available on CJO 2015 doi:10.1017/trn.2014.25.
2016 Tourism and Ethnicity in Insular Southeast Asia: Eating, Praying, Loving and Beyond” (Pariwisata dan Etnisitas di Asia Tenggara kepulauan: Makan, Berdoa, Mencintai dan MelampauinyaAsian Journal of Tourism Research 1(1): 1-28
2018 Leisure in the “Land of the Walking Dead”: Western Mortuary Tourism, the Internet, and Zombie Pop Culture in Toraja, Indonesia.” (Kenyamanan di “Negeri Orang Mati yang Berjalan”: Wisata Kematian Barat, Internet, dan Budaya Pop Zombie di Toraja, Indonesia). In A Kaul and J. Skinner (eds.). Leisure and Death An Anthropological Tour of Risk, Death, and Dying (Denver: University of Colorado Press)
2018 Nationalizing the Local and Localizing the Nation Ceremonials, Monumental Displays and National Memory-Making in Upland Sulawesi, Indonesia” (Nasionalisasi Lokal dan Melokalkan Upacara Bangsa: Pajangan Peninggalan dan Pembuatan Kenangan Nasional di Dataran Tinggi Sulawesi, Indonesia)  Museum Anthropology 21(1): 113-130
2018 Local Strategies for Economic Survival in Touristically Volatile Times: An Indonesian Case Study of Microvendors, Gendered Cultural Practices, and Resilience” (Strategi Lokal untuk Kelangsungan Hidup Ekonomi di Masa Turis yang Berubah-ubah: Studi Kasus Pedagang Mikro di Indonesia, Praktik Budaya Bergender, dan KetahananTourism, Culture & Communication, 18(4): 287–301
2020 What western tourism concepts obscure: intersections of migration and tourism in Indonesia” (Apa yang mengaburkan konsep pariwisata barat: persimpangan migrasi dan pariwisata di Indonesia) Tourism Geographies 23(4): 678-703.

Bigalke, Terrance W.

1983 “Dynamics of the Torajan slave trade in South Sulawesi” in: A. Reid (ed.), Slavery, bondage and dependency in Southeast Asia. (Brisbane: University of Queensland Press).
1984 Government and mission in the Torajan world of Makale-RantepaoIndonesia 38: 85–112.
2005 Tana Toraja; A social history of an Indonesian people. (Tana Toraja; Sejarah sosial bangsa Indonesia) (NUS Press.)

Budiman, Michaela

2013 Dengan Barbora Štefanová, and Keith Jones. Contemporary Funeral Rituals of Sa’Dan Toraja: from Aluk Todolo to “New” Religions. (Prague: Karolinum)

Coville, Elizabeth

1988 A single word brings to life: The Maro ritual in Tana Toraja (Indonesia) (Satu kata menghidupkan: Upacara Maro di Tana Toraja (Indonesia)) (PhD dissertation: The University of Chicago).
1989 “Centripetal Ritual in a Decentered World: Changing Maro Performances in Tana Toraja.” (Ritual Sentripetal di Dunia yang Tidak Terpusat: Mengubah Pertunjukan Maro di Tana Toraja) In S. Russell and C. Cunningham (Eds) Changing Lives, Changing Rites: Ritual and Social Dynamics in Philippine and Indonesian Uplands (Michigan Studies in South and Southeast Asia, Number 1. Ann Arbor), pp. 103-31.
2002 Remembering our dead: the care of the ancestors in Tana Toraja” (Mengenang kematian kita: perawatan leluhur di Tana Toraja) in Henri Chambert-Loir, Anthony Reid Ed. The Potent Dead: Ancestors, saints and heroes in contemporary Indonesia (London: Routledge).

Crystal, Eric

1974 Cooking pot politics; A Toraja village study”, (Politik panci masak; Sebuah studi desa TorajaIndonesia 18: 119-151.
1976 ”Ceremonies of the ancestors; Pacific discovery” (Upacara leluhur; Penemuan Pasifik)  California Academy of Sciences 29: 9-19.
1977 “Tourism in Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)” (Wisata di Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)) Dalam Valene E. Smith, ed. Hosts and Guests: The Anthropology of Tourism. (Philadelphia: University of Pennsylvania Press), pp. 109-125.
1987 Dengan Shinji Yamashita “Power of gods; Ma’bugi ritual of the Sa’dan Toraja” (Kekuatan dewa; Ritual Ma’bugi dari Sa’dan Toraja) dalam: Rita Smith Kipp and Susan Rodgers (eds), Indonesian religions in transition, (Tucson: University of Arizona Press), pp. 48-70.
1989 Myth, Symbol and Function of the Toraja House” (Mitos, Simbol dan Fungsi Rumah Toraja)  Traditional Dwellings and Settlements Review 1(1): 7-17
1994 “Rape of the Ancestors: Discovery, Display, and Destruction of the Ancestral Statuary of Tana Toraja” (Pemerkosaan Leluhur: Penemuan, Pameran, dan Penghancuran Patung Leluhur Tana Toraja) In Paul Michael Taylor, ed. Fragile Traditions: Indonesian Art in Jeopardy. (Honolulu: University of Hawaii Press), Pp. 29-41. 

Donzelli, Aurora

2003 Diversity in Unity: Multiple Strategies of a Unifying Rhetoric. The Case of Resemanticisation of Toraja Rituals: From ‘Wasteful Pagan Feasts’ into ‘Modern Auctions’” (Keanekaragaman dalam Kesatuan: Berbagai Strategi Retorika Pemersatu. Kasus Resemantisisasi Ritual Toraja: Dari ‘Pesta Pemborosan Pagan’ Menjadi ‘Lelang Modern’Antropologi Indonesia 72: 38-57.
2007 Words on the lips and meanings in the stomach: Ideologies of unintelligibility and theories of metaphor in Toraja ritual speech” (Kata-kata di bibir dan makna di perut: Ideologi ketidakjelasan dan teori metafora dalam pidato ritual Toraja)  Text & Talk 27(4):533–557
2019 Methods of Desire: Language, Morality, and Affect in Neoliberal Indonesia (Metode Keinginan: Bahasa, Moralitas, dan Emosi dalam Neoliberal Indonesia) (Honolulu: University of Hawaii Press)
2020 Material words: The aesthetic grammar of Toraja textiles, carvings, and ritual language” (Kata-kata material: Tata bahasa estetika tekstil, ukiran, dan bahasa ritual TorajaJournal of Material Culture 25(2): 167-95.

Duli, Akin

2015 Typology and Chronology of Erong Wooden Coffins in Tana Toraja, South CelebesTime and Mind: The Journal of Archaeology, Consciousness and Culture 8:1: 3-20
2018 “The Roles of Liang Sites in the Settlement System of the Torajan Community.” In: Abdul Wahab M., Ahmad Zakaria R., Hadrawi M., Ramli Z. (eds) Selected Topics on Archaeology, History and Culture in the Malay World. (Springer, Singapore)

Hollan, Douglas

1988 Staying “Cool” in Toraja: Informal Strategies for the Management of Anger and Hostility in a Nonviolent Society” (Tetap “Tenang” di Toraja: Strategi Informal untuk Mengelola Kemarahan dan Permusuhan dalam Masyarakat Tanpa Kekerasan)  Ethos 16(1): 52-72
1988 Pockets Full of Mistakes: The Personal Consequences of Religious Change in A Toraja Village” (Kantong Penuh Kesalahan: Konsekuensi Pribadi Perubahan Agama di Desa Toraja) Oceania 58(4): 275-289
1989 The Personal Use of Dream Beliefs in the Toraja Highlands” (Penggunaan Pribadi Keyakinan Mimpi di Dataran Tinggi TorajaEthos 17(2): 166-186
1990 Indignant suicide in the Pacific: an example from the Toraja highlands of Indonesia” (Bunuh diri yang geram di Pasifik: contoh dari dataran tinggi Toraja di Indonesia)  Culture, Medicine and Psychiatry 14: 365–379
1992 Emotion Work and the Value of Emotional Equanimity among the Toraja” (Kerja Emosi dan Nilai Keseimbangan Emosi di kalangan Toraja)  Ethnology 31(1): 45-56
1993 With Jane Wellencamp Contentment and Suffering: Culture and Experience in Toraja. (Kepuasan dan Penderitaan: Budaya dan Pengalaman di Toraja) (New York: Columbia University Press)
1994 Suffering and the Work of Culture: A Case of Magical Poisoning in Toraja” (Penderitaan dan Karya Budaya: Kasus Keracunan Gaib di Toraja) American Ethnologist 21(1): 74-87
1995 To the Afterworld and Back: Mourning and Dreams of the Dead among the Toraja” (Ke Akhirat dan Kembali: Dukacita dan Mimpi Orang Mati di antara Orang Toraja)  Ethos 23(4): 424- 436
1996 With Jane Wellencamp, The Thread of Life: Toraja Reflections on the Life Cycle (Benang Kehidupan: Refleksi Toraja tentang Siklus Hidup) (Honolulu: University of Hawaii Press).
2000 Culture and Dissociation in Toraja“ (Budaya dan Disosiasi di Toraja)  Transcultural Psychiatry 37(4): 545–559.
2009 The Influence of Culture on the Experience and Interpretation of Disturbing Dreams” (Pengaruh Budaya Terhadap Pengalaman dan Penafsiran Mimpi yang Mengganggu) Cult Med Psychiatry 33: 313–322
2014 From Ghosts to Ancestors (and Back Again): On the Cultural and Psychodynamic Mediation of Selfscapes” (Dari Hantu ke Leluhur (dan Kembali Lagi): Tentang Mediasi Budaya dan Psikodinamik dari Pemandangan diriEthos 42(2): 175-97

Holt, Claire

1939 Dance quest in Celebes (Penyelidikan tari-tarian di Sulawesi) (Paris, 1939, L.A.I.D., 126 hlm. berilustrasi foto-foto serta dilengkapi sebuah peta dan sketsa choreography).

Jong, Edwin de

2013 Making a Living between Crises and Ceremonies in Tana Toraja: The Practice of Everyday Life of a South Sulawesi Highland Community in Indonesia (Menghidupi Antara Krisis dan Upacara di Tana Toraja: Praktik Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Dataran Tinggi Sulawesi Selatan di Indonesia) Verhandelingen KITLV 284 (Martinus Nijhoff, Den Haag)

Kabubu, R.D.

2018 Dengan Abdurakhman “Toraja people’s involvement in Qahhar Mudzakkar’s DI/TII movement” Budianta et al. (Eds) Cultural Dynamics in a Globalized World (London: Routledge).

Kis-Jovak, Jowa Imre

1988 Banua Toraja: Changing patterns in architecture and symbolism among the Sa’dan Toraja, Sulawesi, Indonesia. (Banua Toraja: Perubahan pola arsitektur dan simbolisme di antara Sa’dan Toraja, Sulawesi, Indonesia) (Amsterdam: Royal Tropical Institute Press.)

Klenke, K.

2013 “Whose adat is it? Adat, indigeneity and social stratification in Tana Toraja.” (Adat siapa? Adat, Pribumi dan Stratifikasi Sosial di Tana Toraja) In Hauser-Schäublin, B. (Ed.), Adat and indigeneity in Indonesia: Culture and entitlements between heteronomy and self-ascription (Göttingen, Germany: Universitätsverlag Göttingen.), pp. 149-165.

Mashuri, Muhammad Fath

2019 Tongkonan Social Identity: Families Harmonization on Interfaith Marriage in Toraja”. Etnosia: Jurnal Etnografi Indonesia, 4 (2): 115-126.

Morrell, Elizabeth

2005 Securing a Place: Small-scale Artisans in Modern Indonesia (Ithaca, NY: SEAP Publications).

Nooy-Palm, Hetty

1975 Introduction to the Sa’dan Toraja people and their country” (Pengenalan orang Sa’dan Toraja dan negaranyaArchipel 10: 53-92.
1978 Survey of Studies on the Anthropology of Tana Toraja, Sulawesi” (Survei Kajian Antropologi Tana Toraja, SulawesiArchipel 15: 163-192
1979 The Sa’dan-Toradja: A study of their social life and religion volume 1 (Organization, Symbols and Beliefs) (Sa’dan-Toradja: Kajian Kehidupan Sosial dan Agama mereka jilid 1 (Organisasi, Simbol dan Keyakinan)) Verhandelingen KITLV 97 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
1980 “Man en Vrouw in Enkele Rituelen van de Sa’dan-Toraja” Dalam R. Schefold, J.W. Schoorl dan J. Tennekes (Ed.), Man Meaning and History: Essays in Honour of H.G. Schulte Nordholt. (KITLV, Verhanddelingen, 89. The Hague: Martinus Nijhoff).
1986 The Sa’dan-Toraja: A Study of Their Social Life and Religion II: Rituals of the East and West (Sa’dan-Toraja: Kajian Kehidupan Sosial dan Agama Mereka II: Ritual Timur dan BaratVerhandelingen KITLV 118 (Martinus Nijhoff, Den Haag).
1988 “From Rice and Gold to the House Without Smoke” in: J.I. Kis-Jovak, H. Nooy-Palm, R. Schefold, U. Schulz-Dornburg, Banua Toraja; Changing Patterns in Architecture and Symbolism among the Sa’dan Toraja, Sulawesi, Indonesia, (Amsterdam: Royal Tropical Institute.), pp. 44-65.

Rappoport, Dana

2011 Songs from the thrice-blooded land: The music of the Toraja from the island of Sulawesi (Indonesia). (Lagu dari tanah yang berdarah tiga kali: Musik Toraja dari pulau Sulawesi (Indonesia)) (Paris: Maison des Sciences de l’Homme).

Roth, Dik

2004 “From ‘Grooter Toradja’ to ‘Toraja Raya’: emergent ethnic identity, expansionism, and political struggle in Tana Toraja and Luwu, South Sulawesi” (Dari ‘Grooter Toradja’ (Toraja Besar) ke ‘Toraja Raya’: identitas etnis yang muncul, ekspansionisme, dan perjuangan politik di Tana toraja dan Luwu, Sulawesi Selatan) in Martin Ramstedt Ed. Hinduism in modern Indonesia. A minority religion between local, national, and global interests (London; New York: Routledge Curzon).
2007 “Many governors, no province: The struggle for a province in the Luwu-Tana Toraja area in South Sulawesi“. (Banyak gubernur, tidak ada provinsi: Perebutan provinsi di daerah Luwu-Tana Toraja di Sulawesi Selatan)  In H.G.C. Schulte Nordholt and Gerry van Klinken (Eds), Renegotiating Boundaries: Local Politics in Post-Suharto Indonesia.  Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, Volume: 238 (Leiden, The Netherlands).
2009 Lebensraum in Luwu : Emergent identity, migration and access to land” (Lebensraum (habitat) di Luwu : Munculnya identitas, migrasi dan akses ke tanahBijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 161(4): 485-516.

Sandarupa, Stanislaus

2012 Life and death in Toraja. (Hidup dan mati di Tana Toraja) (Makassar: Hasanuddin University Press)
2013 “The poetry of taking power in Toraja, South Sulawesi Indonesia”. (Puisi perebutan kekuasaan di Toraja, Sulawesi Selatan Indonesia)  Research on humanities and social sciences 3: 113-132.
2013 The Poetry of Taking Power in Toraja Indonesia” (Puisi Perebutan Kekuasaan di Toraja Indonesia) Research on Humanities and Social Sciences 3(19): 113-30.
2015 With R.S.M. Assagaf & Husain Hasyim “Heterogeneity in Torajan Ritual Speech: Metalinguistic Awareness and the Nation’s Character Building” (Heterogenitas dalam Pidato Ritual Toraja: Kesadaran Metalinguistik dan Pembentukan Karakter Bangsa) in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, 8(1): 29-38
2016 The Voice of a Child”: Constructing a Moral Community through Retteng Poetic Argumentation in Toraja” (“Suara Seorang Anak”: Membangun Komunitas Moral melalui Argumentasi Puitis Retteng di Toraja)  Archipel 91: 231-58.

Schrauwers, Albert

2004 “H(h)ouses, E(e)states and class: On the importance of capitals in central Sulawesi” (R(r)umah, Status dan Kelas: Tentang Pentingnya Huruf Kapital di Sulawesi TengahBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 160 (1): 71-93.
2016 “Houses of Worship in central Sulawesi: The Role of Precedence, Hierarchy and Class in the Development of House Ideology” (Rumah Ibadah di Sulawesi Tengah: Peran Prioritas, Hirarki dan Kelas dalam Pengembangan Ideologi RumahAnthropological Forum 26(4): 333-54.

Tsintjilonis, Dimitri

1995 Enchanted Bodies: WYSIWYG in Tana Toraja” (Tubuh Terpesona: WYSIWYG di Tana TorajaJASO 26(3): 271-82.
1997 “Embodied difference; The body-person of the Sadan Toraja” (Perbedaan yang diwujudkan; Tubuh-pribadi Sadan TorajaBijdragen KITLV 153(2): 244-272.
1999 “Being in place and being a place; Sumanga’ in Buntao” (Berada di tempat dan menjadi tempat; Sumanga’ di BuntaoBijdragen KITLV 155(4): 617-43.
2000 “A Head for the Dead: Sacred Violence in Tana Toraja” (Kepala untuk Orang Mati: Kekerasan Suci di Tana TorajaArchipel 59: 27-50
2000 Death and the Sacrifice of Signs: ‘Measuring’ the Dead in Tana Toraja” (Kematian dan Pengorbanan Tanda: ‘Mengukur’ Orang Mati di Tana Toraja) Oceania 71(1): 1-17.
2004 “The flow of life in Buntao; Southeast Asian animism reconsidered” (Aliran kehidupan di Buntao; Animisme Asia Tenggara dipertimbangkan kembaliBijdragen KITLV 160(4): 425-55.
2004 Words of intimacy: re-membering the dead in Buntao’” (Kata-kata keakraban: mengenang orang mati di Buntao’JRAI  10(2): 375- 93.
2006 Monsters and caricatures: spirit possession in Tana Toraja” (Raksasa dan karikatur: kerasukan roh di Tana TorajaJRAI 12(3): 551-67
2007 The Death-Bearing Senses in Tana Toraja” (Indera Pembawa Kematian di Tana TorajaEthnos 72

Veen, H. van der

1965 The Merok Feast of the Sa’dan Toraja (Pesta Merok pada orang Toraja Sa’dan) Verhandelingen KITLV 45 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
1966 The Sa’dan Toraja Chant for the Deceased  (Nyanyian untuk orang mati pada orang Toraja Sa’dan) Verhandelingen KITLV 49 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
1979 Overleveringen en Zangen der Zuid-Toradja’s (Tradisi dan Lagu Toraja SelatanVerhandelingen KITLV 85 (Martinus Nijhoff, Den Haag).

Volkman, Toby

1979 The Riches of the Undertaker” (Kekayaan seorang yg mengurus pemakaman)  Indonesia No. 28: 1-16.
1984 great performances: Toraja cultural identity in the 1970s” (pertunjukan hebat: identitas budaya Toraja di tahun 1970-anAmerican Ethnologist 11(1): 152-69
1987 “Mortuary Tourism in Tana Toraja”. In eds. R. S. Kipp and S. Rodgers Indonesian Religions in Transition, (Tucson: University of Arizona Press), p. 161-67.
1988 Dengan Zerner, Charles “The tree of desire: A Toraja ritual poem” (Pohon keinginan: Sebuah puisi ritual Toraja) in: James J. Fox, Ed. To speak in pairs: Essays on the ritual languages of eastern Indonesia, (Cambridge: Cambridge University Press.), pp. 282-305. [Cambridge Studies in Oral and Literate Culture 15.]
1990 Visions and Revisions: Toraja Culture and the Tourist Gaze” (Visi dan Revisi: Budaya Toraja dan Tatapan WisatawanAmerican Ethnologist 17(1): 91-110.
1994 our garden is the sea: contingency and improvisation in Mandar women’s work” (taman kita adalah laut: kontingensi dan improvisasi dalam karya perempuan MandarAmerican Ethnologist 21(3): 564-585.
1995 Feasts of Honor: Ritual and Change in the Toraja Highlands (Upacara Kehormatan: Ritual dan Perubahan di Dataran Tinggi Toraja) (University of Illinois Press) 

Waterson, Roxana

1984 “Rites of east and west: Ritual, gender and status in Tana Toraja” (Ritus timur dan barat: Ritual, gender dan status di Tana Toraja) in: Roxana Waterson, Ritual and belief among the Sa’dan Toraja: Two studies, (Canterbury: University of Kent.) [Centre for South-East Asian Studies, Occasional Papers 2.], pp. 3-33.
1986 “The ideology and terminology of kinship among the Sadan Toraja” (Ideologi dan istilah kekerabatan di kalangan Sadan TorajaBijdragen KITLV 142(1): 87-112.
1989 Hornbill, naga and cock in Sa’dan Toraja woodcarving motifs” (Rangkong, naga dan ayam jantan dalam motif ukiran kayu Sa’dan TorajaArchipel 38: 53-73.
1993 Taking the Place of Sorrow: The Dynamics of Mortuary Rites among the Sa’dan Toraja” (Menggantikan Kesedihan: Dinamika Upacara Pemakaman di Sa’dan TorajaSoutheast Asian Journal of Social Science 21(2): 73-96.
1995 “Houses, graves and the limits of kinship groupings among the Sadan Toraja” (Rumah, kuburan dan batas pengelompokan kekerabatan di antara Sadan Toraja)  Bijdragen KITLV 151(2): 194-217.
1995 “Houses and hierarchies in island Southeast Asia” (Rumah dan hierarki di pulau Asia Tenggara)  in: Janet Carsten and Stephen Hugh-Jones (eds), About the house; Lévi-Strauss and beyond, (Cambridge: Cambridge University Press), pp. 47-68. 
1995 Entertaining a Dangerous Guest: Sacrifice and Play in the Ma’pakorong Ritual of the Sa’dan Toraja” (Menghibur Tamu Berbahaya: Berkorban dan Bermain dalam Ritual Ma’pakorong Sa’dan TorajaOceania 66(2): 81-102.
1997 “The contested landscapes of myth and history in Tana Toraja” (Bentang alam mitos dan sejarah yang diperebutkan di Tana Toraja) in: James J. Fox (ed.), The poetic power of place: Comparative perspectives on Austronesian ideas of locality, (Canberra: Department of Anthropology, Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University), pp. 63-90.
2000 “9. House, Place, and Memory in Tana Toraja (Indonesia)” (Rumah, Tempat, dan keingatan di Tana Toraja (Indonesia)) Dalam Rosemary A. Joyce and Susan D. Gillespie Eds. Beyond Kinship: Social and Material Reproduction in House Societies (University of Pennsylvania Press) 177-88.
2000 Holding Back the Mountain: Historical Imagination and the Future of Toraja- Bugis Relations” (Menahan Gunung: Imajinasi Sejarah dan Masa Depan Hubungan Toraja-BugisAntropologi Indonesia 63: 64-80.
2003 “The Immortality of the House in Tana Toraja” (Keabadian Rumah di Tana Toraja) in Signe Howell, Stephen Sparkes Ed’s. The House in Southeast Asia: A Changing Social, Economic and Political Domain (London: Routledge).
2005 “Enduring Landscape, Changing Habitus: The Sa’dan Toraja of Sulawesi, Indonesia” (Lanskap Abadi, Habitus yang Mengubah: Sa’dan Toraja Sulawesi, IndonesiaEmma Rooksby, Jean Hillier Ed. in Habitus: A Sense of Place (London: Routledge)
2006 The Contested Landscapes of Myth and History in Tana Toraja” (Bentang Alam Mitos dan Sejarah yang Diperebutkan di Tana Toraja) in James J. Fox (Ed.) The poetic power of place: comparative perspectives on Austronesian ideas of locality (Canberra: ANU E Press), 63-88.
2007 “A Toraja pilgrimage; The life of Fritz Basiang” (Ziarah Toraja; Kehidupan Fritz Basiang)  in: Roxana Waterson (ed.), Southeast Asian lives; Personal narratives and historical experience, (Singapore: Singapore University Press/Athens, OH: Ohio University Press) pp. 125-78. [Southeast Asia Series 113.]
2009 Paths and Rivers: Sa’dan Toraja society in Transformation (Jalur dan Sungai: Masyarakat Sa’dan Toraja dalam TransformasiVerhandelingen KITLV 253 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
2012 “Flows of words and flows of blessing: The poetics of invocatory speech among the Sa’dan Toraja” (Aliran kata dan aliran berkah: Puisi pidato doa di antara Sa’dan TorajaBijdragen KITLV 168(4): 391-419.
2012 The Living House: An Anthropology of Architecture in South-East Asia (Rumah yang Hidup Terus: Antropologi Arsitektur di Asia Tenggara) (Tuttle Publishing)
2015 Children’s Perspectives on Ritual and its Responsibilities among the Sa’dan Toraja of Sulawesi (Indonesia)” (Perspektif Anak tentang Ritual dan Tanggung Jawabnya di Sa’dan Toraja Sulawesi (Indonesia)Journal of Ritual Studies 29(1): 49-69.

Wellenkamp, Jane C.

1988 Order and Disorder in Toraja Thought and Ritual” (Order and Disorder in Toraja Thought and RitualEthnology 27(3): 311-326.
1988 Notions of Grief and Catharsis among the Toraja” (Notions of Grief and Catharsis among the TorajaAmerican Ethnologist 15(3): 486-500
1993 With Douglas Hollan, Contentment and Suffering: Culture and Experience in Toraja. (Kepuasan dan Penderitaan: Budaya dan Pengalaman di Toraja) (New York: Columbia University Press).
1995 “Cultural similarities and differences regarding emotional disclosure: Some examples from Indonesia and the Pacific” (Persamaan dan perbedaan budaya mengenai pengungkapan emosi: Beberapa contoh dari Indonesia dan Pasifik) In J. W. Pennebaker (Ed.), Emotion, disclosure, & health (American Psychological Association), pp. 293–311.
1996 With Douglas Hollan, The Thread of Life: Toraja Reflections on the Life Cycle (Benang Kehidupan: Refleksi Toraja tentang Siklus Hidup) (Honolulu: University of Hawaii Press).

Zerner, Charles

1981 Signs of the Spirits, Signature of the Smith: Iron Forging in Tana Toraja” (Tanda Roh, Tanda Tangan Pandai besi: Penempaan Besi di Tana TorajaIndonesia , No. 31: 88-112.
1983 “Animate Architecture of the Toraja”, Arts of Asia 13: 96-106.
1988 Dengan Volkman, Toby “The tree of desire: A Toraja ritual poem” (Pohon keinginan: Sebuah puisi ritual Toraja) in: James J. Fox, Ed. To speak in pairs: Essays on the ritual languages of eastern Indonesia, (Cambridge: Cambridge University Press.), pp. 282-305. [Cambridge Studies in Oral and Literate Culture 15.]