Adat-Istiadat

Adriani, N. & A.C. Kruyt  1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, Jilid 2
Ansaar 2013 Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Lokal Pada Perkawinan Adat Mandar. (Makassar: Kerjasama Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar dengan Penerbit De La Macca)
Belksma, J. 1938 “De Adat der Sa’dan Toradja’s” (Adat orang TorajaOm te Gedenken: vijf-en-twintig jaar zendingsarbeid van den G.Z.B. onder de Sa’dan Toradja’s, Zuid-Midden-Celebes (Gereformeerde Zendingsbond)
Bikker, A. 1930 “Enkele Ethnographische Mededeelingen over de Mamasa-Toradjas” (Beberapa uraian etnografis mengenai orang Toraja MamasaTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 70: 348-78.
1933 “De Rijstadat onder de Toradja’s van de Boven-Karama (West Midden-Celebes)” (Adat-istiadat di sekitar padi pada penduduk Toraja di Hulu Sungai Karama bagian Barat Sulawesi TengahTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 33(2-3): 3-19.
Chalid, Syamsuddin Hl. 1978 Adat dan upacara perkawinan Daerah Sulawesi Tengah (Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah).
Djafar, Suaib. 1988 Laporan penelitian pakaian adat tradisional suku bangsa Kaili. ([Palu]: Balai Penelitian, Universitas Tadulako).
1990 Laporan penelitian adat Balia di Tanah Kaili, Kab. Donggala: suatu tinjauan sosial religius. ([Palu]: Balai Penelitian, Universitas Tadulako)
2012 Mengenal Adat Kaili Di Sulawesi Tengah. (Yogyakarta: Ombak)
2014 Kerajaan dan dewan adat di tanah Kaili, Sulawesi Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak)
Dormeier, J.J. 1947 Banggaisch Adatrecht (Hukum Adat di Banggai) (Verhandelingen KITLV 6, Martinus Nijhoff, Den Haag)
Hasan, Drs 2005 Dengan Syamsuddin R Koida, and Arif. Budaya Dan Adat Istiadat Poso.(Yogyakarta: Pustaka Timur)
Hendra 2013 Totua Ngata dan Konflik (Studi atas Posisi Totua Ngata sebagai Lembaga Adat di Kecamatan Marawola)” Antropologi Indonesia 34(1): 15-27.
Ihromi, T.O. 1981 Adat Perkawinan Toraja Sa’Dan Dan Tempatnya Dalam Hukum Positip Masa Kini. ([Yogakarta]: Gadjah Mada University Press)
Kruyt, A.C. 1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 1, Deel 2, Deel 3, Deel 4
Magido, A. 1987 Tata Cara Perkawinan Adat Suku Pamona di Kabupaten Poso. (Poso: Privately published).
Mantra, I.B 1977/8 Dengan Susanto. S, Astrid and M.D, Sagimun and Abu, Rifai and Sofiun, Anrini and Melalatoa, Junusand Swasono, Meuitia and Rosmalawati, Rosmalawati and Murniatmo, Gotot and Tobing, Nelly and Sjamsidar, Sjamsidar and Parwieningrum, Endang Adat istiadat Daerah Sulawesi Tengah. (Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Jakarta.)
Museum Negeri Propinsi Sulawesi Tengah 1991 Tata Sajian Upacara Adat Suku Kaili. (Palu: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Negeri Propinsi Sulawesi Tengah)
Nurdin, Rahman, H. 1988 Segi-Segi Hukum Adat Pidana Masyarakat Suku Pamona Utara: Laporan Penelitian. ([Palu]: Balai Penelitian, Universitas Tadulako)
Salam, Rahayu 2017 Dinamika Pakaian Adat Mandar. (Makassar: Pustaka Refleksi).
Sularto, B. n.d. Dengan Ilmi Abdiladiyah, Adat istiadat dan kesenian orang Kulawi di Sulawesi Tengah. (Direktorat Jenderal Kebudayaan).
Tangdilintin, L.T. 1981 Upacara Pemakaman Adat Toraja. (Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan (YALBU))
1986 Dengan S. Biring. Transliterasi Dan Terjemahan Singgiq: Hasil Sastra Lisan Adat Istiadat Toraja. ([Ujung Pandang]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bahagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sulawesi Selatan La Galigo)

Agama tradisional

Adams, Kathleen M. 1993 The Discourse of Souls in Tana Toraja (Indonesia): Indigenous Notions and Christian Conceptions” (Wacana Jiwa di Tana Toraja (Indonesia): Gagasan Adat dan Konsepsi Kristen)  Ethnology 32(1): 55-68.
Adriani, N. 1917 “De Toradjasche vrouw als priesteres” Verslagen en Mededeelingen der Koninklijke Academie van Wetenschappen, 2: 453-78.
1918 “Het Animistisch Heidendom als godsdienst” (Paganisme Animistik sebagai agamaOnze Eeuw 18,deel 1deel 2deel 3.
1919 “Indonesische Priestertaal” (Bahasa Dukun IndonesiaVerslagen en Mededeelingen der Koninklijke Academie van Wetenschappen, 5(4): 377-96
1922 Het Animistisch Heidendom als Godsdienst (Paganisme Animistik sebagai Agama) (Oegstgeest: Zendingbureau)
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, bab X, XII, Jilid 2, bab XVII
Agustan 2019 Fenomena Tanda Dalam Mantra Balia Suku Kaili di Sulawesi Tengah: Kajian Metasemiotika” Jurnal Bahasa dan Sastra 4(4): 116-31.
Aragon, Lorraine 1991 “Revised rituals in central Sulawesi: The maintenance of traditional cosmological concepts in the face of allegiance to world religion” (“Ritual yang Direvisi di Sulawesi Tengah: Mempertahankan Konsep Kosmologis Tradisional dalam Menghadapi Kesetiaan pada Agama Dunia”Anthropological Forum 6(3): 371-84
1996 “Reorganizing the Cosmology: The Reinterpretation of Deities and Religious Practice by Protestants in Central Sulawesi, Indonesia” (“Reorganisasi Kosmologi: Penafsiran Ulang Ketuhanan dan Praktik Keagamaan oleh Protestan di Sulawesi Tengah, Indonesia”Journal of Southeast Asian Studies 27(2): 350-373.
2000 Fields of the Lord : animism, Christian minorities, and state development in Indonesia (Ladang Ketuhanan : animisme, minoritas kristen, dan pembangunan negara di Indonesia) (Honolulu: University of Hawai’i Press).
2003 Missions and omissions of the supernatural: Indigenous cosmologies and the legitimisation of ‘religion’ in Indonesia” (“Misi dan penghilangan hal-hal gaib: Kosmologi Pribumi dan legitimasi ‘agama’ di Indonesia”)  Anthropological Forum 13(2): 131-40.
2003 Expanding Spiritual Territories: Owners of the Land, Missionization, and Migration in Central Sulawesi” (“Memperluas Wilayah Spiritual: Pemilik Tanah, Misi dan Migrasi di Sulawesi Tengah”) in C.A. Kammerer & N. Tannenbaum, ed. Founders’ Cults in Southeast Asia: Ancestors, Polity, and Identity Monograph 52 (New Haven: Yale Southeast Asian Studies), 113-33.
Atkinson, Jane 1983 “religions in dialogue: the construction of an Indonesian minority religion” (“agama dalam dialog: konstruksi agama minoritas Indonesia”American Ethnologist 10(4): 684–696.
1987 “The Effectiveness of Shamans in an Indonesian Ritual” (“Efektivitas Dukun dalam Ritual Indonesia”American Anthropologist 89(2): 342–355.
1989  The art and politics of Wana shamanship (Seni dan politik perdukunan Wana) (Berkeley: University of California Press).
Badrie, H. M. Ghozi 1997 Aluk Todolo Dan Tradisi Simpan Mayat Di Tana Toraja. (Bandar Lampung: Gunung Pesagi)
Buijs, Kees 2007 Powers of Blessing from the Wilderness and from Heaven: Structure and Transformations in the Religion of the Toraja in the Mamasa Area of South Sulawesi (Kuasa Berkat Dari Belantara dan Langit, Struktur dan Transformasi Agama Orang Toraja di Mamasa Sulawesi Barat)(lihat Terjemahan di daftar pustaka Indonesia)(Amsterdam: Brill)
2009 Kuasa Berkat Dari Belantara dan Langit, Struktur dan Transformasi Agama Orang Toraja di Mamasa Sulawesi Barat. (Innnawa: Makassar).
2017 Personal Religion and Magic in Mamasa, West Sulawesi: the Search for Powers of Blessing from the Other World of the Gods. (Leiden: Brill)
Coville, Elizabeth 1988 A single word brings to life: The Maro ritual in Tana Toraja (Indonesia) (Satu kata menghidupkan: Upacara Maro di Tana Toraja (Indonesia)) (PhD dissertation: The University of Chicago).
1989 “Centripetal Ritual in a Decentered World: Changing Maro Performances in Tana Toraja.” (Ritual Sentripetal di Dunia yang Tidak Terpusat: Mengubah Pertunjukan Maro di Tana Toraja) In S. Russell and C. Cunningham (Eds) Changing Lives, Changing Rites: Ritual and Social Dynamics in Philippine and Indonesian Uplands (Michigan Studies in South and Southeast Asia, Number 1. Ann Arbor), pp. 103-31.
2002 “Remembering our dead: the care of the ancestors in Tana Toraja” (Mengenang kematian kita: perawatan leluhur di Tana Toraja) in Henri Chambert-Loir, Anthony Reid Ed. The Potent Dead: Ancestors, saints and heroes in contemporary Indonesia (London: Routledge).
Crystal, Eric  1987 Dengan Shinji Yamashita “Power of gods; Ma’bugi ritual of the Sa’dan Toraja” (Kekuatan dewa; Ritual Ma’bugi dari Sa’dan Toraja) dalam: Rita Smith Kipp and Susan Rodgers (eds), Indonesian religions in transition, (Tucson: University of Arizona Press), pp. 48-70.
Downs, Richard E. 1956 The Religion of the Bare’e-Speaking Toradja of Central Celebes. (Agama Toraja yang Berbahasa Bare’e di Sulawesi Tengah) Ph.D. thesis, Rijksuniversiteit Leiden.
Djafar, Suaib. 1990 Laporan penelitian adat Balia di Tanah Kaili, Kab. Donggala: suatu tinjauan sosial religius. ([Palu]: Balai Penelitian, Universitas Tadulako)
Donzelli, Aurora 2003 Diversity in Unity: Multiple Strategies of a Unifying Rhetoric. The Case of Resemanticisation of Toraja Rituals: From ‘Wasteful Pagan Feasts’ into ‘Modern Auctions’” (Keanekaragaman dalam Kesatuan: Berbagai Strategi Retorika Pemersatu. Kasus Resemantisisasi Ritual Toraja: Dari ‘Pesta Pemborosan Pagan’ Menjadi ‘Lelang Modern’Antropologi Indonesia 72: 38-57.
Himmi, S. Khoirul 2014 Dengan M. Alie Humaedi, Sri Astutik “Ethnobiological study of the plants used in the healing practices of an indigenous people Tau Taa Wana in Central Sulawesi, Indonesia” Procedia Environmental Sciences 20: 841 – 846.
Humaedi, M. Alie 2016 Etnografi Pengobatan: Prakrit Budaya Peramuan & Sugesti Komunitas Adat Tau Taa Vana (Lkis Pelangi Aksara)
Huong, I. 1995 Dengan  Abd. Hamid Pawennari, and Arnold Rahim. Upacara Daur Hidup Suku Saluan. (Palu: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sulawesi Tengah)
Kruyt, A.C. 1895 Een en Ander aangaande het Geestelijk en Maatschappelijk Leven van den Poso-Alfoer.” (Satu dan lain hal tentang kehidupan rohani dan kemasyarakatan dari penduduk Alfuru-PosoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap Vol. 39:3-36, 106-53, Vol. 40:7-31, 121-60, 245-282, Vol. 41:1-52.
1906 Het animisme in den Indischen archipel (‘S-Gravenhage: M. Nijhoff).
1912 Met N. Adriani De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Toraja Sulawesi Tengah yang Berbahasa Bare’eVolume 1,  Volume 2 (Batavia: Landsdrukkerij).
1932 De Pilogot der Banggaiers en hun Priesters”  (Pilogot Banggai dan Dukunnya) Mensch en Maatschappij 8(2): 114-35.
1933 “De Oorsprong van de Priestertaal in Poso” (Asal mula bahasa Dukun di PosoMededeelingen der Koninklijke Academie van Wetenschappen 76, B, No. 7: 197-214.
1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 2, bab vi, vii, viii, ix, Deel 3, bab xiv
Limonu, Mawardi H. 2019 Dengan Juraid, Syakir Mahid “Makna Simbol Pada Upacara “Mepaane Petu” Oleh Masyarakat Tialo Di Desa Ambesia Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong” NOSARARA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Social 7(1): 47-61.
Nooy-Palm, Hetty 1979 The Sa’dan-Toradja: A study of their social life and religion volume 1 (Organization, Symbols and Beliefs) (Sa’dan-Toradja: Kajian Kehidupan Sosial dan Agama mereka jilid 1 (Organisasi, Simbol dan Keyakinan)Verhandelingen KITLV 97 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
1986 The Sa’dan-Toraja: A Study of Their Social Life and Religion II: Rituals of the East and West (Sa’dan-Toraja: Kajian Kehidupan Sosial dan Agama Mereka II: Ritual Timur dan BaratVerhandelingen KITLV 118 (Martinus Nijhoff, Den Haag).
Nourse, Jennifer 1996 “Casting out the foreigners: interpretation of a curing rite in central Sulawesi, Indonesia” (“Mengusir Orang Asing: Penafsiran upacara penyembuhan di Sulawesi Tengah, Indonesia”Anthropology and humanism 21(1): 41-54.
1996 “The voice of the winds versus the masters of cure: contested notions of spirit possession among the Laujé of Sulawesi” (“Suara angin versus ahli penyembuhan: gagasan tentang kemasukan roh yang diperdebatkan di antara Laujé Sulawesi”Journal of the Royal Anthropological Institute (New Series) 2(3): 425-42.
1999 Conceiving Spirits: Birth Rituals and Contested Identities among Lauje of Indonesia(Roh Konsepsi: Ritual Kelahiran dan Perebutan Identitas di antara Lauje Indonesia) (Smithsonian Institution Press; Washington)
Rapa’, Ones Kristiani 2020 Dengan  Yurulina Gulo “Ma’bulle Tomate: Memori Budaya Aluk Todolo pada Ritual Kematian di Gandangbatu, Toraja” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya 5(2): 136-50.
Saleh, Nur Alam 2012 Upacara Daur Hidup Orang Mandar: Dinamika Budaya. (Makassar: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Makassar).
Schrauwers, Albert 2016 ”Houses of Worship in central Sulawesi: The Role of Precedence, Hierarchy and Class in the Development of House Ideology” (Rumah Ibadah di Sulawesi Tengah: Peran Prioritas, Hirarki dan Kelas dalam Pengembangan Ideologi Rumah)  Anthropological Forum 26(4): 333-54
Tsintjilonis, Dimitri 1995 Enchanted Bodies: WYSIWYG in Tana Toraja” (Tubuh Terpesona: WYSIWYG di Tana TorajaJASO 26(3): 271-82.
1997 “Embodied difference; The body-person of the Sadan Toraja” (Perbedaan yang diwujudkan; Tubuh-pribadi Sadan TorajaBijdragen KITLV 153(2): 244-272
2006 Monsters and caricatures: spirit possession in Tana Toraja” (Raksasa dan karikatur: kerasukan roh di Tana TorajaJRAI 12(3): 551-67
2004 “The flow of life in Buntao; Southeast Asian animism reconsidered” (Aliran kehidupan di Buntao; Animisme Asia Tenggara dipertimbangkan kembaliBijdragen KITLV 160(4): 425-55
2007 The Death-Bearing Senses in Tana Toraja” (Indera Pembawa Kematian di Tana TorajaEthnos72
Van der Veen, H. 1924 “De Priesters en Priesteressen bij de Sa’dan-Toraja’s” Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen 67: 275-401.
1965 The Merok Feast of the Sa’dan Toraja (Pesta Merok pada orang Toraja Sa’danVerhandelingen KITLV 45 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
1966 The Sa’dan Toraja Chant for the Deceased  (Nyanyian untuk orang mati pada orang Toraja Sa’danVerhandelingen KITLV 49 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
Waterson, Roxana 1995 Entertaining a Dangerous Guest: Sacrifice and Play in the Ma’pakorong Ritual of the Sa’dan Toraja” (Menghibur Tamu Berbahaya: Berkorban dan Bermain dalam Ritual Ma’pakorong Sa’dan TorajaOceania 66(2): 81-102.

Arsitektur

Abidah, Andi 2012 RUMAH TRADISIONAL DURI DAN BUGIS (Studi Kasus: Ruang Horizontal)” Forum Bangunan10(2): 73-78.
2017 Symbols of Social Strata Border in Traditional House Architecture (Case Study: Saoradja Lapinceng and Banua)” (Simbol Batas Strata Sosial dalam Arsitektur Rumah Adat (Studi Kasus: Saoradja Lapinceng dan BanuaAdvances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), 227-29.
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2, bab xviii
Ansaar 2011  Arsitektur tradisional Daerah Mamasa. (Direktorat Jenderal Seni, dan Film Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Tradisi.)
2015 Arsitektur Tradisional Mamasa. (Cetakan I. Makassar: Pustaka Refleksi)
Darojah, Citra Iqliyah 2013 Corak Budaya Austronesia pada Rumah Tradisional Lembah Bada, Sulawesi Tengah Dan Rumah Tradisional Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (Studi Etnoarkeologi)Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat 5(2): 75-94.
2018  “Tradisional atau Modern: Dampak Kebijakan Perumahan Rakyat terhadap Bangunan Tradisional di Bada, Sulawesi Tengah” KALPATARU Majalah Arkeologi 27(1): 89-104.
Iksam, Joyly Rawis 2012 Dengan Sri Suharjo, Jefry Deeng, and Marly Valenti Patandianan. Menemukenali Arsitektur Tradisional Lobo Suku Kulawi Propinsi Sulawesi Tengah. (Purwosari, Yogyakarta: Kepel Press)
Kaudern, Walter 1925 Structures and Settlements in Central Celebes. (Struktur dan bangunan tempat tinggal di Sulawesi Tengah) (Goteborg: Elanders Boktryckeri Aktiebolag)
Kis-Jovak, Jowa Imre 1988 Banua Toraja: Changing patterns in architecture and symbolism among the Sa’dan Toraja, Sulawesi, Indonesia. (Banua Toraja: Perubahan pola arsitektur dan simbolisme di antara Sa’dan Toraja, Sulawesi, Indonesia) (Amsterdam: Royal Tropical Institute Press.)
Kruyt, Albert C. 193.8 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 2, bab iv
Rahayu, Weni 2017 Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa).
Suparta, I. 2014 Penerapan Konsep Asta Kosala Kosali bumi pada Arsitektur Rumah Tinggal Masyarakat Hindu di desa Karya Mukti Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah” Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu5(1): 49-57.
Syafwandi 1993 Arsitektur tradisional tana toraja (Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta.)
Tangdilintin, L.T. 1975 Tongkonan (rumah adat Toraja) dengan struktur, seni, dan konstruksinya (Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan).
2014 Tongkonan Rumah Adat Toraja Arsitektur dan Ragam Hias Toraja. (Makassar: Lembaga Kajian dan Penulisan Sejarah Budaya Sulawesi Selatan).
Waterson, Roxanne 2012 The Living House: An Anthropology of Architecture in South-East Asia (Rumah yang Hidup Terus: Antropologi Arsitektur di Asia Tenggara) (Tuttle Publishing)
Zerner, Charles 1983 “Animate Architecture of the Toraja”, (Arsitektur bersemangat TorajaArts of Asia 13: 96-106.

Darul Islam/Permesta

Haliadi-Sadi 2007 Dengan Syakir Mahid, M. Anas Ibrahim Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) Di Poso 1957-1963: Perjuangan Anti Permesta dan Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah (Yogyakarta: Penerbit Ombak).
Harvey, Barbara S. 1977 Permesta: Half a Rebellion. (Permesta: Setengah Pemberontakan) (Ithaca, N.Y.: Cornell Modern Indonesia Project Monograph Series No. 57.)
Kabubu, R.D. 2018 Dengan Abdurakhman “Toraja people’s involvement in Qahhar Mudzakkar’s DI/TII movement” Budianta et al. (Eds) Cultural Dynamics in a Globalized World (London: Routledge).

Desentralisasi

Acciaioli, Greg 2005 Dengan Warren, C. “Constructing the Commonweal through Participatory Community Mapping: Decentralisation and Local Resource Conflicts in Bali and Central Sulawesi” (Membangun Persemakmuran melalui Pemetaan Masyarakat Partisipatif: Desentralisasi dan Konflik Sumber Daya Lokal di Bali dan Sulawesi Tengah) dalam Y. Kemala (Ed.), Tanah Masih Di Langit(Jakarta, Indonesia: Yayasan Kemala & The Ford Foundation), 1: 581-597.
Burkard, Günter 2009 Locating Rural Communities and Natural Resources in Indonesian Law: Decentralization and Legal Pluralism in the Lore Lindu Forest Frontier, Central Sulawesi” (“Menempatkan Masyarakat Pedesaan dan Sumber Daya Alam dalam Hukum Indonesia: Desentralisasi dan Pluralisme Hukum di Perbatasan Hutan Lore Lindu, Sulawesi Tengah”) in Development – Organization – Interculturalism. Essays in Honor of Prof. Dr. Michael Fremerey (Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics Supplement No. 91: University of Kassel Press)
Morrell, Elizabeth 2002 Desentralisasi atau Separasi? Suatu Tinjauan dari Sulawesi Selatan” Antropologi Indonesia 68: 13-24.
Roth, Dik 2004 “From ‘Grooter Toradja’ to ‘Toraja Raya’: emergent ethnic identity, expansionism, and political struggle in Tana Toraja and Luwu, South Sulawesi” (Dari ‘Grooter Toradja’ (Toraja Besar) ke ‘Toraja Raya’: identitas etnis yang muncul, ekspansionisme, dan perjuangan politik di Tana toraja dan Luwu, Sulawesi Selatan) in Martin Ramstedt Ed. Hinduism in modern Indonesia. A minority religion between local, national, and global interests (London; New York: Routledge Curzon).
2007 “Many governors, no province: The struggle for a province in the Luwu-Tana Toraja area in South Sulawesi“. (Banyak gubernur, tidak ada provinsi: Perebutan provinsi di daerah Luwu-Tana Toraja di Sulawesi Selatan)  In H.G.C. Schulte Nordholt and Gerry van Klinken (Eds), Renegotiating Boundaries: Local Politics in Post-Suharto Indonesia.  Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, Volume: 238 (Leiden, The Netherlands).
2009 Lebensraum in Luwu: Emergent identity, migration and access to land” (Lebensraum (habitat) di Luwu : Munculnya identitas, migrasi dan akses ke tanahBijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 161(4): 485-516.
Tyson, Adam D. 2011 Being Special, Becoming Indigenous: Dilemmas of Special Adat Rights in Indonesia” (Menjadi Istimewa, Menjadi Pribumi: Dilema Hak Adat Khusus di IndonesiaAsian Journal of Social Science, 39(5): 652 – 673.
2015 The Politics of Decentralisation and Indigenous Revivalism, in Sulawesi Indonesia” (Politik Desentralisasi dan Kebangkitan Adat, di Sulawesi Indonesia) (PhD Thesis, School of Politics and International Studies, University of Leeds)
Waterson, Roxanne 2000 Holding Back the Mountain: Historical Imagination and the Future of Toraja- Bugis Relations” (Menahan Gunung: Imajinasi Sejarah dan Masa Depan Hubungan Toraja-BugisAntropologi Indonesia 63: 64-80.

Diferensiasi Kelas Agraria (ekonomi)

Adriani, N. 1915 Maatschappelijke, speciaal economische verandering der bevolking van Midden-Celebes” Tijdschrift van het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap 2nd series, 32: 457-75.
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1913 “De Economische Toestanden, de Handel en Nijverheid der Toradja’s, op Celebes.” (Kondisi Ekonomi, Perdagangan dan Industri Orang Toraja di SulawesiTijdschrift voor Economische Geographie 4: 403-9.
Ames, Todd T. 2002 Changes in Wage Labour, Small Businesses and Local Industries in Tana Toraja: A Rural Community’s Responses to Economic and Social Change” (Perubahan Upah Tenaga Kerja, Usaha Kecil dan Industri Lokal di Tana Toraja: Respon Masyarakat Pedesaan Terhadap Perubahan Ekonomi dan SosialAntropologi Indonesia 69: 35-46.
Burkard, Günter 2007 Two types of “desa”: Community Representation, Communal Identity and Property Relations in the Kulawi Valley, Central Sulawesi, Indonesia (Dua jenis “desa”: Keterwakilan Masyarakat, Identitas Komunal dan Hubungan Tanah Milik di Lembah Kulawi, Sulawesi Tengah, Indonesia) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 19 (Universität Göttingen).
2008 Cocoa Boom, Rice Subsistence and the Emergence of Exclusionary Labor Institutions in Central Sulawesi, Indonesia: Some Conclusions from Sintuwu (Booming Kakao, Subsisten Beras dan Munculnya Lembaga Tenaga Kerja Eksklusif di Sulawesi Tengah, Indonesia: Beberapa Kesimpulan dari Sintuwu) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 23 (Universität Göttingen).
Li, Tania 1993 Tenure issues in rural development planning : a case study from central Sulawesi” (Isu Has Tanah dalam perencanaan pembangunan pedesaan : studi kasus dari Sulawesi Tengah) Sulawesi Regional Development Project Discussion Series Discussion Paper #3 (University of Guelph and Directorate General of Regional Development (Bangda) Department of Home Affairs, Indonesia. In cooperation with The Canadian International Development Agency (CIDA))
1996 Images of Community: Discourse and Strategy in Property Relations” (Citra Komunitas: Wacana dan Strategi dalam Hubungan PropertiDevelopment and Change 27: 501-527.
2001 “Agrarian Differentiation and the Limits of Natural Resource Management in Upland Southeast Asia” (Diferensiasi Agraria dan Batasan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Dataran Tinggi Asia TenggaraIDS Bulletin 32(4): 88-94.
2001 Relational Histories and the Production of Difference on Sulawesi’s Upland Frontier” (Sejarah Relasional dan Perbedaan Produksi di Perbatasan Dataran Tinggi Sulawesi)  Journal of Asian Studies 60(1): 41-66.
2002 “Local Histories, Global Markets: Cocoa and Class in Upland Sulawesi” (Sejarah Lokal, Pasar Global: Kakao dan Kelas di Sulawesi Dataran Tinggi)  Development & Change 33(3): 415–437.
2002 Proses Transformasi Daerah Pedalaman di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia)  (Terjemahan).
2003 dengan Arianto Sangaji. “Perubahan Agraria di sekitar Taman Nasional Lore Lindu. Palu, Yayasan Tanah Merdeka” Seputar Rakyat 6:18-27

 

2010 Agrarian Class Formation in Upland Sulawesi, 1990-2010” (“Pembentukan Kelas Agraria di Dataran Tinggi Sulawesi, 1990-2010”ChATSEA Working Papers No 9 (Canada Research Chair in Asian Studies – Université de Montréal).
2012 Why so fast? Rapid Class Differentiation in Upland Sulawesi” (“Mengapa begitu cepat? Diferensiasi Kelas Cepat di Dataran Tinggi Sulawesi”) In Jonathan Rigg and Peter Vandergeest (Eds) Revisiting Rural Places: Pathways to Poverty and Prosperity in Southeast Asia. (National University of Singapore Press/University of Hawaii Press), 193-210.
2014 Lands End: Capitalist Relations on an Indigenous Frontier (Kisah Dari Kebun Terakhir: Hubungan Kapitalis Di Wilayah Adat) (Durham and London: Duke University Press), 1-29.
Roth, Dik 2009 Property and Authority in a Migrant Society: Balinese Irrigators in Sulawesi, Indonesia” (Properti dan Otoritas dalam Masyarakat Migran: Irigator Bali di Sulawesi, IndonesiaDevelopment and Change 40(1): 195-217
Sairin, Mohammad 2011 Pedagang Kopra – Orang Kaya – Elite Baru: Sejarah Sosio-Ekonomi Dan Politik Di Sulawesi Tengah” Jurnal IKAHIMSI 1(2): 76-84
Saluang, Surya 2013 Kakao Dan Kemandirian Petani: Catatan Belajar Atas Kakao Sebagai Komoditas Global, Dari Dinamika Lokal Sausu Dan Kulawi, Sulawesi Tengah: Catatan Belajar Tiga Tahun Perogram Inkapa Di Sulawesi Tengah. (Bogor, Jawa Barat: Sajogyo Institute)
Schrauwers, Albert 1995 The Household and Shared Poverty in the Highlands of Central Sulawesi.” (Rumah Tangga dan Kemiskinan Bersama di Dataran Tinggi Sulawesi TengahJournal of the Royal Anthropological Institute, incorporating Man n.s. vol. 1 (2): 337-57
1998 “’Let’s Party’: State Intervention, Discursive Traditionalism and the Labour Process of Highland Rice Cultivators in Central Sulawesi, Indonesia.” (Mari Berpesta: Intervensi Negara, Tradisionalisme Diskursif dan Proses Buruh Petani Padi Dataran Tinggi di Sulawesi Tengah, IndonesiaJournal of Peasant Studies Vol. 25 (3): 112-30.
2002 The Miser’s Store: Property and Traditional Law in the Governance of the Economy.” (Tokonya Orang Kikir (Bagagu): Harta dan Hukum Adat dalam Pengaturan Ekonomi ‘Pribumi’Journal of Peasant Studies 29(2): 24-46.
2002 “’Itu tidak ekonomis’: Sifat Ekonomi Moral yang Berakar pada Ekonomi Pasar di Dataran Tinggi Sulawesi, Indonesia”, terjemahan “‘It’s not economical’: The Market Roots of a Moral Economy” (1999)   Trans. Sumitro, and S.N. Kartikasari, in Tania Li, ed. Proses Transformasi Daerah Pedalaman di Indonesia (Jakarta; Yayasan Obor Indonesia), pp. 163-202.

Gerakan masyarakat adat

Acciaioli, Greg 2001 Memberdayakan kembali ‘Kesenian Totua’: Revitalisasi Adat Masyarakat To Lindu di Sulawesi Tengah” ANTROPOLOGI INDONESIA 65: 60-83.
2007 From customary law to indigenous sovereignty: reconceptualizing masyarakat adat in contemporary Indonesia” (“Dari hukum adat menuju kedaulatan adat: rekonseptualisasi masyarakat adat di Indonesia kontemporer”) in Jamie S. Davidson & David Henley eds. The Revival of Tradition in Indonesian Politics: The deployment of adat from colonialism to indigenism(London: Routledge), 319-36.
2008 Environmentality Reconsidered: Indigenous To Lindu Conservation Strategies and the Reclaiming of the Commons in Central Sulawesi, Indonesia” (“Environmentality yang Dipertimbangkan Kembali: Strategi Konservasi Pribumi To Lindu dan reklamasi milik bersama di Sulawesi Tengah, Indonesia”) in Galvin M, Haller T, editors People, Protected Areas and Global Change: Participatory Conservation in Latin America, Africa, Asia and Europe. (Bern: Perspectives of the Swiss National Centre of Competence in Research (NCCR) North-South, University of Bern, Vol. 3.), 401-30.
2010 “Lake and land at Lindu: imposition, accommodation and contestation in the revaluation of resources in upland central Sulawesi” (“Danau dan tanah di Lindu: pengenaan, akomodasi dan kontestasi dalam revaluasi sumber daya di dataran tinggi Sulawesi Tengah”Asian journal of social science 38(2): 239-57.
AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) 2013 CBFM [Community Based Forest Management] Di Komunitas Adat Tampo Bada. (Jakarta Selatan: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara).
Burkard, Günter 2007 “Lake and land at Lindu: imposition, accommodation and contestation in the revaluation of resources in upland central Sulawesi” (“Danau dan tanah di Lindu: pengenaan, akomodasi dan kontestasi dalam revaluasi sumber daya di dataran tinggi Sulawesi Tengah”Asian journal of social science 38(2): 239-57.
D’Andrea, Claudia 2014 Kopi, Adat Dan Modal: Teritorialisasi dan Identitas Adat di Taman Nasional Lore Lindu (Yayasan Tanah Merdeka, Tanah Air Beta, dan Sajogyo Institute).
Donzelli, Aurora 2003 Diversity in Unity: Multiple Strategies of a Unifying Rhetoric. The Case of Resemanticisation of Toraja Rituals: From ‘Wasteful Pagan Feasts’ into ‘Modern Auctions’” (Keanekaragaman dalam Kesatuan: Berbagai Strategi Retorika Pemersatu. Kasus Resemantisisasi Ritual Toraja: Dari ‘Pesta Pemborosan Pagan’ Menjadi ‘Lelang Modern’Antropologi Indonesia 72: 38-57.
Grumblies, Anna-Teresa 2013 “Being Wana, Becoming an “Indigenous People”. Experimenting with Indigeneity in Central Sulawesi” (“Menjadi Wana, Menjadi “Masyarakat Adat”. Bereksperimen dengan Pribumi di Sulawesi Tengah”) in Brigitta Hauser-Schäublin edited,Adat and Indigeny in Indonesia. Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription, (Göttingen Studies in Cultural Property, Vol. 7, Göttingen: Göttingen University) 81-98.
Humaedi, M. Alie 2018 Pengakuan Hak-hak Kewarganegaraan Komunitas Adat Terpencil “Tau Taavana” (Tau Taa Wana) di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah” Kajian 23(4): 329-55.
Klenke, K. 2013 Whose adat is it? Adat, indigeneity and social stratification in Tana Toraja.” (Adat siapa? Adat, Pribumi dan Stratifikasi Sosial di Tana Toraja) In Hauser-Schäublin, B. (Ed.)Adat and indigeneity in Indonesia: Culture and entitlements between heteronomy and self-ascription(Göttingen, Germany: Universitätsverlag Göttingen.), pp. 149-165.
Li, Tania Murray 2000 Articulating Indigenous Identity in Indonesia: Resource Politics and the Tribal Slot” (Mengartikulasikan Identitas Pribumi di Indonesia: Politik Sumber Daya dan Golongan SukuComparative Studies in Society and History 42(1): 149-79.
2001 Masyarakat Adat, Difference, and the Limits of Recognition in Indonesia’s Forest Zone” (Masyarakat Adat, Perbedaan, dan Batasan Pengakuan di Kawasan Hutan Indonesia) Modern Asian Studies 35(3): 645-676.
2002 “Masyarakat Adat dan Masalah Pengakuan” Wacana, Jurnal Ilmu Sosial Transformatif  XI/2002: 173-207
2007 Adat in Central Sulawesi: Contemporary deployments” (Adat di Sulawesi Tengah: Penerapan kontemporer) in Jamie S. Davidson & David Henley eds. The Revival of Tradition in Indonesian Politics: The Deployment of Adat From Colonialism to Indigenism (Routledge, London) 337-370.
2010 Adat di Sulawesi Tengah: Penerapan Kontemporer”. In Jamie S. Davidson and David Henley (Eds.) Adat Dalam Politik Indonesia. (Jakarta: Yayasan Obor and KITLV)
Sangaji, Arianto 2007 Adat in Central Sulawesi: contemporary deployments” (Adat di Sulawesi Tengah: penyebaran kontemporer)  in Jamie S. Davidson & David Henley eds. The Revival of Tradition in Indonesian Politics: The deployment of adat from colonialism to indigenism (London: Routledge), 319-36.
2010 “Kritik terhadap gerakan masyarakat adat di Indonesia”. Dalam Jamie S. Davidson and David Henley (Eds.) Adat Dalam Politik Indonesia. (Jakarta: Yayasan Obor and KITLV), 347-66.
Tyson, Adam D. 2011 Being Special, Becoming Indigenous: Dilemmas of Special Adat Rights in Indonesia” (Menjadi Istimewa, Menjadi Pribumi: Dilema Hak Adat Khusus di IndonesiaAsian Journal of Social Science, 39(5): 652 – 673.
2015 The Politics of Decentralisation and Indigenous Revivalism, in Sulawesi Indonesia” (Politik Desentralisasi dan Kebangkitan Adat, di Sulawesi Indonesia) (PhD Thesis, School of Politics and International Studies, University of Leeds)

Islamisasi

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, bab XI
Amir, Amrullah 2016 Dengan Bambang Budi Utomo. Aspek-Aspek Perkembangan Peradaban Islam Di Kawasan Indonesia Timur: Maluku Dan Luwu. (Senayan, Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Andriansyah 2018 Dengan Syakir Mahid, Ismail Suardi Wekke “Gather the Scattered in Kaili Land: Pluralism, Religiosity, and Integration of Central Sulawesi Society” MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 42(1): 171-88.
Ansaar 2016 Budaya Spiritual Makam Datuk Sulaeman Di Kabupaten Luwu Utara (Makassar: Pustaka Refleksi)
Dalle, Muhammad 2021 Dengan Muhammad Jundi “Sosio-Politik Orang Bugis dan Islamisasi Masyarakat Sulawesi Timur di Zaman Kolonialisasi Belanda” Heuristik: Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(2): 90-106
Haliadi-Sadi 2015 Sejarah Islam di Kota Palu (Yogyakarta: Penerbit Ombak)
2016 Dengan Syamsuri Sejarah Islam di Lembah Palu. (Palu: Kerjasama Q MEDIA dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu dan Pusat Penelitian Sejarah (PusSEJ) LPM UNTAD).
Kabubu, R.D. 2018 Dengan Abdurakhman “Toraja people’s involvement in Qahhar Mudzakkar’s DI/TII movement” Budianta et al. (Eds) Cultural Dynamics in a Globalized World (London: Routledge).
Kruyt, Albert C. 1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 3, bab x
Nourse, Jennifer 1994 “Making monotheism: global Islam in local practice among the Laujé of Indonesia” (“Menjadikan tauhid: Islam global dalam praktik lokal di kalangan Laujé Indonesia”Journal of ritual studies8(2): 1-18.
1994 Textbook heroes and local memory: writing the right history in central Sulawesi” (“Pahlawan buku teks dan Ingatan lokal: menulis sejarah yang benar di Sulawesi Tengah”Social analysis 35: 102-21.
Nurdin 2019 Dengan Maddini, Harsul. “Sejarah Dakwah Dato Karama: Menelusuri Ulama Sumatera Barat Penyebar Islam di Lembah Palu” Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, [S.l.], 14(2): 205-239.
Robinson, Kathryn 1983 “Living in the hutan: jungle village life under the Darul Islam” (Tinggal di hutan: kehidupan desa hutan di bawah Darul IslamReview of Indonesian and Malay Affairs, 17(1-2): 208-229.
Syawal, Ismail 2019 Syekh Abdullah Ravi: Orang Minangkabau Penyebar Islam di Palu panda abad XVII” Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 5(2): 189-212.
Syukur, Syamzan 2009 Islamisasi Kedatuan Luwu Pada Abad XVII. (Jakarta: Departemen Agama Ri, Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Lektur Keagamaan).
Wekke, Ismail Suardi 2015 Arabian Society in Kaili Lands, Central Sulawesi: Arabic Education and its Movement” (Masyarakat Arab di Tanah Kaili, Sulawesi Tengah: Pendidikan Bahasa Arab dan GerakannyaTawarikh: International Journal for Historical Studies 7(1): 63-74.

Jepang

Amir, Muhammad 2014 Perjuangan Hammad Saleh Menentang Jepang Dan Belanda Di Mandar, 1942-1947. (Makassar: Kerjasama Balai Pelestarian Nilai Budaya dengan Penerbit Arus Timur)
Aragon, Lorraine 1996 “’Japanese Time’ and the Mica Mine: Occupation Experiences in the Central Sulawesi Highlands” (“‘Waktu Jepang’ dan Tambang Mika: Pengalaman-pengalaman Pendudukan di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah”) Journal of Southeast Asian Studies 27(1): 49-63.
Hegener, Michiel 1990 Guerrilla in Mori: Het verzet tegen de Japanners op Midden-Celebes in de Tweede Wereldoorlog (Gerilya di Mori: Perlawanan terhadap Jepang di Sulawesi Tengah pada Perang Dunia Kedua) (Amsterdam: Uitgeverij Contact)

Kain (Tekstil)

Achjadi, Judi 2012 Dengan Keiko Kusakabe. Untannun Kameloan: Textiles of Toraja, Mamasa, Mamuju, Rongkong, Sulawesi, Indonesia. ([Jakarta]: Toraja Melo).
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij) .Jilid 2, bab xxii, xxiv, xxv
Aragon, Lorraine 1999 The Currency of Indonesian Regional Textiles: Aesthetic Politics in Local, Transnational, and International Emblems” Ethnos 64(2): 151-69
Donzelli, Aurora 2020 Material words: The aesthetic grammar of Toraja textiles, carvings, and ritual language” (Kata-kata material: Tata bahasa estetika tekstil, ukiran, dan bahasa ritual TorajaJournal of Material Culture 25(2): 167-95.
Kotilainen, Eija-Maija 1992 “When the Bones are Left”: A Study of the Material Culture of Central Sulawesi (“Ketika Tulang Ditinggalkan”: Kajian Budaya Material Sulawesi Tengah) (Helsinki: Finnish Anthropological Society, Transactions No. 31).
Kruyt, Albert C. 1920 “De To Rongkong in Midden Celebes” (Orang Rongkong di Sulawesi TengahBijdragen KITLV76(3/4): 366-97. (Terjemahan dalam Bahasa Inggris)
1933 Cloth Money on Celebes” (Uang Kain di Celebes) translated by David Mead, “Lapjesgeld op Celebes”. Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 73:172-183.
1933 “Lapjesgeld op Celebes”  (Uang kain di CelebesTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 73: 172-83.
Kruyt, J. 1922 “Het Weven der Toradja’s” (Tenun Orang TorajaBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië 78(3/4): 1-23.
Schrauwers, Albert 2022 Banknotes, Bookkeeping Barter and Cloth Money: Conversions of ‘Special-Purpose Money’ in the Cloth and Dammar Trade of Sulawesi, Indonesia, 1860-1905” (Uang Lertas, Barter Pembukuan dan Yang Kain: Konversi ‘Peruntukan tujuan khusus’ dalam Perdagangan Kain dan Damar di Sulawesi, Indonesia, 1860-1905Economic Anthropology

Kain Kulit Kayu (Fuya)

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1910 “Geklopte Boomschors als Kleedingstof op Midden-Celebes en hare Geographische Verspreiding in Indonesië” (Kain Kulit Kayu yang Dipukul Sebagai Kain Pakaian di Sulawesi Tengah dan Sebaran Geografisnya di IndonesiaInternationales Archiv fur Ethnographie 14:
  1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, Jilid 2 bab xxii, xxv
Aragon, Lorraine 1990 Barkcloth Production in Central Sulawesi” (“Produksi Kain Kulit Kayu di Sulawesi Tengah”Expedition 32(1): 33-48.
1999 The Currency of Indonesian Regional Textiles: Aesthetic Politics in Local, Transnational, and International Emblems” Ethnos 64(2): 151-69
Kaudern, Walter 1944 Art in Central Celebes (Seni di Sulawesi Tengah).
Kotilainen, Eija-Maija 1990 “Cultural history of the Pacific and the bark cloth making in Central Sulawesi” (Sejarah budaya Pasifik dan pembuatan kain kulit kayu di Sulawesi TengahIn Culture and History in the Pacific, edited by J. Siikala, pp. 202-216. Helsinki: Finnish Anthropological Society.
Kruyt, A. C. 1894 “De foeja-bereiding in Poso” (Persiapan Fuya di PosoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 38(1): 392.
Tichelman, G.L 1940 “Het snel motief op Toradjas Fuyas” (Motif pengayauan pada kain fuya TorajaCultureel Indië, No. 2, (1940), hlm. 113-118.

Kekeluargaan

Adams, Kathleen M. 2000 Negotiated identities: humor, kinship rhetoric and mythologies of servitude in South Sulawesi, Indonesia.” (Identitas yang dinegosiasikan: humor, retorika kekerabatan dan mitologi perbudakan di Sulawesi Selatan, Indonesia) In K. Adams and S. Dickey (eds.) Home and Hegemony: Domestic Service and Identity Politics in South and Southeast Asia, (Ann Arbor: University of Michigan Press), pp. 157–178.
2015 Families, Funerals and Facebook: Reimag(in)ing and ‘Curating’ Toraja Kin in Trans-local Times” (Keluarga, Pemakaman, dan Facebook: Pencitraan Ulang dan ‘Kurasi’ Kin Toraja di Waktu Translokal) TRaNS: Trans -Regional and -National Studies of Southeast Asia Available on CJO 2015 doi:10.1017/trn.2014.25.
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2 bab XIV, XV, XVI
Atkinson, Jane 2003 “Who appears in the family album: Writing the history of Indonesia’s Revolutionary Struggle” (“Siapa yang muncul di album keluarga: Menulis Sejarah Perjuangan Revolusioner Indonesia”) in Renato Rosaldo ed. Cultural Citizenship in Island Southeast Asia: Nation and Belonging in the Hinterlands (University of California Press), 134-61.
Errington, Sherry 1989 Meaning and Power in a Southeast Asian Realm, (Makna dan Kekuatan dalam sesuatu Kerajaan Asia Tenggara) (Princeton: Princeton University Press).
Ihromi, T.O. 1975 Sistim kekerabatan pada suku Toraja Sa’dan” Berita Antropologi 7(21): 2-18.
Kleiweg de Zwaan, J.P. 1918 De verhouding tot de aangetrouwde familie in den Indischen Archipel” (Hubungan dengan keluarga istri /suami di kepulauan IndonesiaBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 74: 519-561.
Kruyt, Albert C. 1899 De Adoptie in Verband met het Matriarchaat bij de Toradja’s van Midden Celebes.” (Adopsi dan hubungannya dengan sistem matriarchat pada orang Toraja Sulawesi Tengah)  Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde XLI: 80-92
  1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 3, bab xi
Nooy-Palm, Hetty 1979 The Sa’dan-Toradja: A study of their social life and religion volume 1 (Organization, Symbols and Beliefs) (Sa’dan-Toradja: Kajian Kehidupan Sosial dan Agama mereka jilid 1 (Organisasi, Simbol dan Keyakinan)Verhandelingen KITLV 97 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
Schrauwers, Albert 1999 Negotiating Parentage: The Political Economy of Kinship in Central Sulawesi, Indonesia” (Negosiasi Keturunan: Ekonomi Politik Kekerabatan di Sulawesi Tengah, IndonesiaAmerican Ethnologist Vol. 26 (2): 310-23.
2000 Colonial ‘Reformation’ in the Highlands of Central Sulawesi, Indonesia, 1892–1995. (‘Reformasi ’ Kolonial di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah, Indonesia, 1892–1995) (Toronto: University of Toronto Press)
Waterson, Roxana 1986  “The ideology and terminology of kinship among the Sadan Toraja” (Ideologi dan istilah kekerabatan di kalangan Sadan TorajaBijdragen KITLV 142(1): 87-112.
1995 Houses, graves and the limits of kinship groupings among the Sadan Toraja” (Rumah, kuburan dan batas pengelompokan kekerabatan di antara Sadan Toraja)  Bijdragen KITLV 151(2): 194-217

Kepemimpinan tradisional

Acciaioli, Greg 1990 How to win followers and influence spirits: propitiation and participation in a multi-ethnic community of central Sulawesi, Indonesia” (“Cara memenangkan pengikut dan mempengaruhi roh: pendamaian dan partisipasi dalam komunitas multi-etnis di Sulawesi Tengah, Indonesia”) Anthropological Forum 6(2): 207-35.
2004 From Economic Actor to Moral Agent: Knowledge, Fate and Hierarchy among the Bugis of Sulawesi” (“Dari Pelaku Ekonomi Menjadi Agen Moral: Pengetahuan, Nasib, dan Hirarki Orang Bugis Sulawesi”Indonesia 78: 147-179
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, bab VII, IX
Aragon, Lorraine 2007 “Elite competition in Central Sulawesi” (“Persaingan elit di Sulawesi Tengah”) in Renegotiating boundaries: local politics in post-Suharto Indonesia, edited by Henk Schulte Nordholt and Gerry Van Klinken (Leiden: KITLV), 39–66.
Atkinson, Jane 1989 The art and politics of Wana shamanship (Seni dan politik perdukunan Wana) (Berkeley: University of California Press).
Chalid, Syamsuddin Hl. 1981 Dengan Hali, Abdul Gani, Tadulako dalam Persepsi dan Konsep Budaya Komunitas Kecil Suku Kaili dan Suku Kulawi di Kabupaten Donggala (Palu: Balai Penelitian Universitas Tadulako)
Crystal, Eric 1974 Cooking pot politics; A Toraja village study”, (Politik panci masak; Sebuah studi desa TorajaIndonesia 18: 119-151.
Errington, Sherry 1977 Siri’, Darah, dan Kekuasaan Politik Didalam Kerajaan Luwu Zaman Dulu (Ujung Padang: Bingkisan Budaya Sulawesi Selatan)
1983 “The Place of Regalia in Luwu”, (Tempat Gaukang di Luwu) in: L. Gesick (ed.), Symbols and Hierarchies; Essays on the Classical States of Southeast Asia, (New Haven: Yale University.) [Southeast Asia Studies Monograph Series 26.], pp. 194-241
1989 Meaning and Power in a Southeast Asian Realm, (Makna dan Kekuatan dalam sesuatu Kerajaan Asia Tenggara) (Princeton: Princeton University Press).
George, Kenneth M. 1996 Showing Signs of Violence: The Cultural Politics of a Twentieth-Century Headhunting Ritual. (Menunjukkan Tanda-Tanda Kekerasan: Politik Budaya Ritual Pengayauan Abad Kedua Puluh) (Berkeley: University of California Press).
Haliadi-Sadi 2015 Dengan M. Natsir Kepemimpinan Tradisional di Indonesia, Mempawah dan Kaili (Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
2015 Dengan Agustino, Leo “Pemikiran Politik Lokal dalam Sejarah Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah“. COSMOGOV: Jurnal Ilmu Pemerintahan 1 (2): 354–376.
Hamid, Abu 2014 Dengan A. Zainal Abidin Farid, Matullada, Baharuddin Lopa, and Cornelius Salombe. Siri’ Filosofi Suku Bugis, Makassar, Toraja, Mandar. (Makassar: Arus Timur).
Hendra 2013 Totua Ngata dan Konflik (Studi atas Posisi Totua Ngata sebagai Lembaga Adat di Kecamatan Marawola)” Antropologi Indonesia 34(1): 15-27.
Henley David E.F. & Caldwell I. 2008 Kings and covenants: stranger-kings and social contract in Sulawesi” (“Raja dan Perjanjian: Orang Asing sebagai raja dan contra sosial di Sulawesi”Indonesia and the Malay World36(105): 269-291.
Kaudern, Walter 1940 “The Noble Families or Maradika of Koelawi, Central Celebes” (Keluarga Bangsawan atau Maradika Kulawi, Sulawesi TengahEthnologiske Studier 11: 31-124
Kruyt, A.C. 1910 Papa i Woente. (Papa I Wunte) Rotterdam, M. Wyt & Zonen.
1913 Ta Lasa: Een Tegenhanger van Papa i Woente. (Ta Lasa: Lawan Papa i Wunte.) Den Haag, Boekhandel van den Zendings-Studie Raad.
Kotilainen, Eija-Maija 1997 “A nobleman from Central Sulawesi or a leader of agricultural rituals from North Sulawesi: does it make any difference?” (Seorang bangsawan dari Sulawesi Tengah atau pemimpin ritual pertanian dari Sulawesi Utara: apakah ada bedanya?Suomen antropologi 22(4).
Schrauwers, Albert 1997 “Houses, hierarchy, headhunting and exchange: Rethinking political relations in the Southeast Asian Realm of Luwu” (Rumah, hierarki, pengayauan, dan pertukaran: Memikirkan kembali hubungan politik Karajaan Luwu di Wilayah Asia TenggaraBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde vol. 153 (3): 311-35.
Tsintjilonis, Dimitri 1999 “Being in place and being a place; Sumanga’ in Buntao” (Berada di tempat dan menjadi tempat; Sumanga’ di BuntaoBijdragen KITLV 155(4): 617-43.
Waterson, Roxana 1995 “Houses and hierarchies in island Southeast Asia” (Rumah dan hierarki di pulau Asia Tenggara)  in: Janet Carsten and Stephen Hugh-Jones (eds), About the house; Lévi-Strauss and beyond, (Cambridge: Cambridge University Press), pp. 47-68.

Kerajaan Pribumi

Adriani, N. 1901 De Invloed van Loewoe op Midden-Celebes” (Pengaruh Luwu di Sulawesi TengahMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 45: 153-64
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1898 “Van Paloppo (I) naar Posso” (Dari Palopo ke Poso) Mededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 42: 1-106
1898 “Van Posso naar Parigi, Sigi and Lindu” (Dari Poso ke Parigi, Sigi dan ke LinduMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 42: 369-535.
1899 “Van Posso naar Todjo” (Perjalanan dari Poso ke TojoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 43(1): 1-46.
1900 Van Poso naar Mori” (Perjalanan dari Poso ke MoriMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 44(1): 135-214.
1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, bab vii
M. Akil A. S. 2008 Batara Guru, Manurunge Ri Luwu. (Makassar: Pustaka Refleksi).
2008 Luwu: Dimensi Sejarah, Budaya, Dan Kepercayaan. (Makassar: Pustaka Refleksi).
Andaya, Leonard 1981  The Heritage of Arung Palakka; A History of South Sulawesi (Celebes) in the Seventeenth Century, (The Hague: Nijhoff.) [KITLV, Verhandelingen 91.]
Anwar, Idwar 2005 Ensiklopedi Sejarah Luwu. ([Palopo]: Kerjasama Komunitas Kampung Sawerigading, Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara [dengan] Pemerintah Kabupaten Luwu Timur)
Braam Morris. D.F. van 1889 Het Landschap Loehoe, Getrokken uit een Rapport” (Lanskap Luwu, Diambil dari LaporanTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 32: 498-555
Caldwell, Ian 1991 The myth of the exemplary centre; Shelly Errington’s Meaning and power in a Southeast Asian realm” Journal of Southeast Asian Studies 22: 109-18
Djafar, Suaib. 2014 Kerajaan dan dewan adat di tanah Kaili, Sulawesi Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak)
Errington, Sherry 1977 Siri’, Darah, dan Kekuasaan Politik Didalam Kerajaan Luwu Zaman Dulu (Ujung Padang: Bingkisan Budaya Sulawesi Selatan)
1983 “The Place of Regalia in Luwu”, (Tempat Gaukang di Luwu) in: L. Gesick (ed.), Symbols and Hierarchies; Essays on the Classical States of Southeast Asia, (New Haven: Yale University.) [Southeast Asia Studies Monograph Series 26.], pp. 194-241
1989 Meaning and Power in a Southeast Asian Realm, (Makna dan Kekuatan dalam sesuatu Kerajaan Asia Tenggara) (Princeton: Princeton University Press).
Henley David E.F. & Caldwell I. 2008 Kings and covenants: stranger-kings and social contract in Sulawesi” (“Raja dan Perjanjian: Orang Asing sebagai raja dan contra sosial di Sulawesi”Indonesia and the Malay World36(105): 269-291.
Fadillah, Moh. Ali 2000 Dengan Iwan Sumantri. Kedatuan Luwu. (Makassar: Diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan, Universitas Hasanuddin atas kerjasama dengan Institut Etnografi Indonesia)
Fraassen, Ch. F. van 1991 “De Positie van Luwu in Zuid- en Centraal-Sulawesi.” (Posisi Luwu di Sulawesi Selatan dan Tengah) in Excursies in Celebes. Harry A. Poeze and Pim Schoorl, eds., 1-20. (Leiden: KITLV Uitgeverij)
Hasanuddin 2015 Sejarah Sosial Politik Kerajaan Banggai, 1907-1942. (Yogyakarta: Kepel Press).
Kesuma, Ima 2015 Legacy Tana Luwu. (Makassar: Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan)
Kila, Syahrir 2013 Struktur Pemerintahan Kerajaan Balanipa Dan Perkembangannya. (Makassar: Penerbit De Lamacca).
2015 Budaya politik kerajaan Balanipa Mandar. (Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan, Pustaka Refleksi).
Kruyt, Albert C. 1900 “Het Rijk Mori”   (Karajaan MoriTijdschrift KNAG 2nd series, 17: 436-66
  1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 1
Madina, Sofyan 2012 Dengan Abdurrahman. Sejarah Kesultanan Banggai. ([Jakarta]: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI).
Mahid, Syakir 2012 Dengan Haliadi Sadi, Wilman Darsono Sejarah Kerajaan Bungku. (Penerbit Ombak Jogyakarta).
Mattata, Moh. Sanusi Daeng 1967 Luwu Dalam Revolusi: Mengandung Perkembangan Keradjaan Luwu Sedjak Zaman Bahari, Sampai Kepada Perdjuangan Pemuda-Pemudanja … (Makassar: s.n.)
Nourse, Jennifer 2008 “Rogue King and Divine Queens in Central Sulawesi and Guinea-Bissau” (“Raja Penipu dan Ratu Ilahi di Sulawesi Tengah dan Guinea-Bissau”Indonesia and the Malay World 36(105): 235-25
Nuraedah 2015 Sejarah Dan Tradisi Lokal Masyarakat Kaili Di Sigi (Deepublish)
Poelinggomang, Edward Lamberthus 2008 Kerajaan Mori: sejarah dari Sulawesi Tengah (Komunitas Bambu).
Pol, H. 1938  “Geschiedenis van Loewoe‘” (Sejarah Luwu’Om te Gedenken: vijf-en-twintig jaar zendingsarbeid van den G.Z.B. onder de Sa’dan Toradja’s, Zuid-Midden-Celebes (Gereformeerde Zendingsbond).
Purnama, H. L. 2014 Kerajaan Luwu: Menyimpan Banyak Misteri. (Makassar: Arus Timur)
Sarapang, Simon Sirua 2014 Museum Batara Guru: Istana Kerajaan Luwu.([Makassar]: Pustaka Sawerigading bekerjasama Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar)
Schrauwers, Albert 1997 “Houses, hierarchy, headhunting and exchange: Rethinking political relations in the Southeast Asian Realm of Luwu” (Rumah, hierarki, pengayauan, dan pertukaran: Memikirkan kembali hubungan politik Karajaan Luwu di Wilayah Asia TenggaraBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde vol. 153 (3): 311-35
2019 The spirit of the gift, the price of potency: a Maussian model of the Southeast Asian state of Luwu” (Roh pemberian, harga semangat: model Maussian Negara Luwu di Asia Tenggara)  Journal of the Royal Anthropological Institute 25(4): 738-759
Syukur, Syamzan 2009 Islamisasi Kedatuan Luwu Pada Abad XVII. (Jakarta: Departemen Agama Ri, Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Lektur Keagamaan).
Schuyt, P. 1915 Het Tegenwoordige landschap Todjo” (Lanskap Saat Ini TojoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 59: 262-92.
Yasil, Suradi 2004 Ensiklopedi Sejarah, Tokoh, Dan Kebudayaan Mandar. (Makassar: Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR) Makassar)

Kesenian

Acciaioli, Greg 1985 “Culture as art: from practice to spectacle in indonesia” (“Budaya sebagai seni: dari praktik menjadi tontonan di Indonesia”Canberra Anthropology 8(1-2): 148-72.
Adams, Kathleen M. 1998 More than an Ethnic Marker: Toraja Art as Identity Negotiator” (Lebih dari Sebuah Penanda Etnis: Seni Toraja sebagai Perunding Identitas)  American Ethnologist 25(3): 327-351
2006 Art as Politics: Re-Crafting Identities, Tourism, and Power in Tana Toraja, Indonesia (Seni sebagai Politik: Merombak Identitas, Pariwisata, dan Kekuasaan di Tana Toraja, Indonesia)(University of Hawai’i Press)
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, Jilid 2 bab xxviii, xxix
Kaudern, Walter 1944 Art in Central Celebes (Seni di Sulawesi Tengah).
Kholis, Nurman 2017 Identifikasi Seni Budaya Bernuasa Keagamaan di Palu Dan Poso Sulawesi Tengah” Jurnal “Al-Qalam” 23(2): 359-69.
Kleiweg de Zwaan, J.P. 1923 Een paar Beeldjes uit Midden-Celebes” (Beberapa Patung dari Sulawesi TengahNederlandsch Tijdschrift voor Geneeskunde 67(16): 1-3
Soelarto, B. n.d. Dengan Ilmi Abdiladiyah, Adat istiadat dan kesenian orang Kulawi di Sulawesi Tengah. (Direktorat Jenderal Kebudayaan).
Waterson, Roxana 1989 Hornbill, naga and cock in Sa’dan Toraja woodcarving motifs” (Rangkong, naga dan ayam jantan dalam motif ukiran kayu Sa’dan TorajaArchipel 38: 53-73.

Kolonialisme Belanda

Adriani, Nicolaus 1920 The Effect of Western Rule on Animistic Heathenism.” (“Pengaruh Pemerintahan Barat Terhadap Animisme Kafir.”IRM 9 (1): 81-5.
Aragon, Lorraine 1996 “twisting the gift: translating precolonial into colonial exchanges in Central Sulawesi, Indonesia” (“memutar hadiah: menerjemahkan prakolonial ke dalam pertukaran kolonial di Sulawesi Tengah, Indonesia”American Ethnologist 23(1): 43–60
Amir, Muhammad 2014 Perjuangan Hammad Saleh Menentang Jepang Dan Belanda Di Mandar, 1942-1947. (Makassar: Kerjasama Balai Pelestarian Nilai Budaya dengan Penerbit Arus Timur)
2016 Penataan Mandar Masa Kolonial Belanda, 1905-1942. (Makassar: Kerjasama Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar dengan Penerbit Arus Timur).
Arts, J. A. 1985 “Zending en bestuur op Midden-Celebes tussen 1890 en 1920. Van samenwerking naar confrontatie en eigen verantwoordelijkheid.” (Misi dan pemerintahan di Sulawesi Tengah antara tahun 1890 dan 1920. Dari kerjasama hingga konfrontasi dan tanggung jawab pribadi.) In Imperialisme in de Marge: De Afronding van Nederlands-Indië. J. van Goor, ed., 85-122. (Utrecht: HES Uitgevers).
Bigalke, Terrance W. 1984 Government and mission in the Torajan world of Makale-Rantepao” (Pemerintah dan misi di dunia Toraja Makale-RantepaoIndonesia 38: 85–112.
Bikker, A. 1932 “Een en ander over het ontstaan der districten in de Onderafdeeling Boven-Binoeang en Pitoe-Oeloena-Saloe” (Beberapa hal tentang asal usul distrikt-distrikt di Onderafdeling Binuang Atas dan Pitoe-Ulana-SaluTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 72: 759-66
Beurden, A.I.P.J. van 1985 “De Indische ‘Goldrush’, goudmijnbouw en belied” (‘Demam emas’ Hindia-Belanda, penambangan emas dan pemerintahan) in J. van Goor, ed. Imperialisme in de Marge: De afronding van Nederlands-Indië (Utrecht, Netherlands: HES Uitgevers), 179-226.
Cote, Joost 1996 Colonising Central Sulawesi. The ‘Ethical Policy’ and Imperialist Expansion 1890–1910” (“Menjajah Sulawesi Tengah. ‘Kebijakan Etis’ dan Ekspansi Imperialis 1890–1910”ItinerarioVolume 20(3): 87-10.
2007 Colonising Poso: The Diary of Controleur Emile Gobee, June 1909 – May 1910 (“Menjajah Poso: Buku Harian Controleur Emile Gobee, Juni 1909 – Mei 1910”) (Monash University Press: Monash Asia Institute/ Centre of Southeast Asian Studies Working papers) 78 p
2011 Creating Central Sulawesi. Mission Intervention, Colonialism and ‘Multiculturality’” (“Membangun Sulawesi Tengah. Intervensi Misi, Kolonialisme, dan ‘Multikulturalitas’”BMGN – Low Countries Historical Review 126(2): 2 – 29
Dalle, Muhammad 2021 Dengan Muhammad Jundi “Sosio-Politik Orang Bugis dan Islamisasi Masyarakat Sulawesi Timur di Zaman Kolonialisasi Belanda” Heuristik: Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(2): 90-106
Goor, J. van 1986 “Imperialisme in de Marge?” (Imperialisme di Pingiran) In J. van Goor, ed. Imperialisme in de Marge: De Afronding van Nederlands-Indië.  (Utrecht: H & S Uitgevers), 9-18.
Henley David E.F. 2004 Conflict, Justice, and the Stranger-King: Indigenous Roots of Colonial Rule in Indonesia and Elsewhere” (“Konflik, Keadilan, dan Raja Asing: Akar Pribumi Pemerintahan Kolonial di Indonesia dan Di Tempat Lain”Modern Asian Studies 38(1): 85–144
Kruyt, A. C. 1924 De Rechtspraak der Possoers onder het Indisch Gouvernment.” (Kehakiman orang Poso di bawah Pemerintah Hindia Belanda.Koloniale Studien 8 (1): 401-20
1924 “De Hoofden in Midden Celebes onder het Nederlandsch-Indisch Gouvernment.” (Para Kepala di Sulawesi Tengah di bawah Pemerintah Hindia Belanda.Koloniaal Tijdschrift 13: 23-44.
Lucardie, W.J. 1912 De Expeditie naar Zuid-Celebes Juli 1905” (Ekspedisi ke Sulawesi Selatan Juli 1905Oost-Indische Krijsgeschiedenis 8 (Breda: Koninklijke Militaire Academie)
Meulin, P. J. van den 1923 “Het Volksonderwijs in Beheer bij de Zending, en de te Dien Aanzien Bestaande Regeerings-Voorschriften.” (Pendidikan Umum dalam Administrasi Misi, dan Peraturan Pemerintah Yang Ada Tentang IniKoloniaal Tijdschrift 12: 243-67.
Michielsen, A.W.A. 1915 De Expeditie naar Zuid-Celebes in 1905-1906: Tweede Gedeelte: De Actie in Loewoe” (Ekspedisi ke Sulawesi Selatan 1905-1906: Bagian Kedua: Aksi di LuwuIndisch Militair Tijdschrift Extra Bijlage No. 36: 1-240
Pasanda, Arrang Allo 1995 Pong Tiku; Pahlawan Tana Toraja; Pejuang anti kolonialisme Belanda 1905-1907. (Jakarta: Fajarbaru Sinarpratama)
Schrauwers, Albert 2000 “Pillars of Faith: Religious Rationalization in the Netherlands and Indonesia.” (Rukun Iman: Rasionalisasi Keagamaan di Belanda dan IndonesiaJournal for the History of Dutch Missions and Overseas Churches 7(1): 1-23.
Weber, Robert 2003 Dengan Werner Kreisel and Heiko Faust “Colonial Interventions on the Cultural Landscape of Central Sulawesi by “Ethical Policy”: The Impact of the Dutch Rule in Palu and Kulawi Valley, 1905–1942” (Intervensi Kolonial pada Lanskap Budaya Sulawesi Tengah dengan “Kebijakan Etis”: Dampak Pemerintahan Belanda di Palu dan Lembah Kulawi, 1905–1942Asian Journal of Social Science 31(3): 398 – 434.

Konflik SARA

Acciaioli, Greg 2001 Grounds of Conflict, Idioms of Harmony: Custom, Religion, and Nationalism in Violence Avoidance at the Lindu Plain, Central Sulawesi” (“Alasan Konflik, Idiom Kerukunan: Adat, Agama, dan Nasionalisme dalam Penghindaran Kekerasan di Dataran Lindu, Sulawesi Tengah”Indonesia 72: 81-114.
2017 “Finding Tools to Limit Sectarian Violence in Indonesia: The Relevance of Restorative Justice” (“Menemukan Alat untuk Membatasi Kekerasan Sektarian di Indonesia: Relevansi Keadilan Restoratif”The American Journal of Economics and Sociology 76(5): 1219-1255.
Alganih, Igneus 2016 Konflik Poso (Kajian Historis Tahun 1998-2001)” Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah 5(2): 166-74.
Aragon, Lorraine 2000 Can Central Sulawesi Christians and Muslims get along? An Analysis of Indonesian Regional Conflict” (“Bisakah Kristen dan Muslim Sulawesi Tengah sepaket? Analisis Konflik Regional Indonesia”ANTROPOLOGI INDONESIA 63: 53-63.
2001 Communal Violence in Poso, Central Sulawesi: Where People Eat Fish and Fish Eat People” (“Kekerasan Komunal di Poso, Sulawesi Tengah: Orang Makan Ikan dan Ikan Makan Orang”Indonesia 72: 45-79.
2005 Mass Media Fragmentation and Narratives of Violent Action in Sulawesi’s Poso Conflict” (“Fragmentasi Media Massa dan Narasi Aksi Kekerasan di Konflik Poso Sulawesi”Indonesia 79: 1-55.
2013 “Development Strategies, Religious Relations, and Communal Violence in Central Sulawesi, Indonesia: A Cautionary Tale” (“Strategi Pembangunan, Hubungan Keagamaan, dan Kekerasan Komunal di Sulawesi Tengah, Indonesia: Sebuah Kisah Waspada”) in Ascher W., Mirovitskaya N. (eds) Development Strategies, Identities, and Conflict in Asia. Politics, Economics and Inclusive Development. (Palgrave Macmillan, New York)
Azca , Muhammad Najib 2011 AFTER JIHAD: A Biographical Approach to Passionate Politics in Indonesia (SETELAH JIHAD: Pendekatan Biografis untuk Politik Bersemangat di Indonesia) (PhD thesis, Faculty Faculty of Social and Behavioural Sciences (FMG), Institute Amsterdam Institute for Social Science Research (AISSR))
Braithwaite, John 2010 Dengan Valerie Braithwaite, Michael Cookson and Leah Dunn Anomie and violence [electronic resource]: non-truth and reconciliation in Indonesian peacebuilding (Anomie dan kekerasan [sumber daya elektronik]: ketidakbenaran dan rekonsiliasi dalam pembangunan perdamaian Indonesia) (Canberra: ANU E Press).
Brown, Graham 2009 Dengan Rachel Diprose “Bare-Chested Politics in Central Sulawesi: The Dynamics of Local Elections in a Post-conflict Region” (“Politik Liar di Sulawesi Tengah: Dinamika Pilkada di Daerah Pasca-Konflik”) In Deepening Democracy in Indonesia? Direct Elections for Local Leaders, ed. Maribeth Erb and Priyambudi Sulistiyanto. (Singapore: Institute for Southeast Asian Studies), 352-373.
Gogali, Lian 2008 Tragedi Poso (Rekonsiliasi Ingatan): Gugatan Perempuan dan Anak-anak Dalam Ingatan Konflik Poso (Yogyakarta: Galangpress Publisher).
Hofman, P.H.C. 1906 Een vredesconferentie te Poso“ (Konferensi perdamaian di PosoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 50: 45-60.
Human Rights Watch 2002  “Breakdown: Four Years of Communal Violence in Central Sulawesi” (Rincian: Empat Tahun Kekerasan Komunal di Sulawesi TengahHuman Rights Watch Indonesia 14(9): 1-49.
Ilyas 2014 Kajian Penyelesaian Konflik Antar Desa Besbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah” Jurnal Academica Fisip Untad 6(1): 1213-27.
Iriani 2013 Hubungan Sosial Pasca Konflik: Kasus Kelurahan Salassa Dan Desa Baebunta. (Makassar: Penerbit De La Macca)
Junaidi, Muhammad 2008  “Kerawanan Sosial Korban Konflik di Poso Sulawesi Tengah” Jurnal Perdamaian 2(2)
2016 Konflik Komunal Nunu dan Tavanjuka di Kota Palu: Meniti Jalan Panjang Menuju Perdamaian” Jurnal Ethnohistori 3(2): 199-210.
Kambo, Gustiana 2021 Dengan Andi Ahmad Yani “Political Identity and Religious Prejudice in a Post-Conflict Society: A case study of Poso, Indonesia” (Identitas Politik dan Prasangka Keagamaan dalam Masyarakat Pasca-Konflik: Studi Kasus Poso, IndonesiaJournal of Southwest Jiaotong University 56(3): 519-27.
Klinken, Gerry van 2007 Perang kota kecil: kekerasan komunal dan demokratisasi di Indonesia (Yayasan Obor Indonesia).
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 2005 Poso, Kekerasan Yang Tak Kunjung Usai (Refleksi 7 Tahun Konflik Poso) (Jakarta: Komnas HAM).
Lapasila, Nofianti 2020 Dengan Tuti Bahfiarti, Muhammad Farid “Etnografi Komunikasi Pergeseran Makna Peran Tradisi Padungku Pasca Konflik Poso di Sulawesi Tengah” Jurnal Scriptura 10(2): 111-122
Li, Tania 2009 Reflections on Indonesian violence: two tales and three silences” (Refleksi kekerasan Indonesia: dua cerita dan tiga keheningan) Theme issue, “Violence today,” Socialist Register45:163-180
McRae, Dave 2007 “Criminal justice and communal conflict: A case study of the trial of Fabianus Tibo, Dominggus da Silva and Marinus Riwu” (“Peradilan Pidana dan Konflik Komunal: Studi Kasus Pengadilan Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu”Indonesia 83: 79–117.
Nasrum, Muhammad 2008 Can We Make Peace Through The Media? Some Lessons From The Roles of Media on Peace Building Programme In Poso Central Sulawesi Indonesia” (Bisakah Kita Berdamai Melalui Media? Beberapa Pelajaran Dari Peran Media Dalam Program Pembangunan Perdamaian Di Poso Sulawesi Tengah IndonesiaJurnal Perdamaian 2: 55-73
2016 From communal conflicts to terrorism in Poso, Central Sulawesi, Indonesia: A shifting terrain” (Dari konflik komunal hingga terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia: Medan yang berubah)  Journal of Peacebuilding & Development 11(2): 83-88
Qurtuby, Sumanto Al 2012 Reconciliation from Below: Indonesia’s Religious Conflict and Grassroots Agency for PeacePeace Research 44/45(2/1): 135-162.
Sangaji, Arianto 2003 Rumput kering di balik anyir darah: Konteks sosial dari trajedi kemanusian Poso (Palu: Yayasan Tanah Merdeka).
Stepanus, Izak Lattu 2020 Dengan Tony Tampake “Ritual Merenden Tedong sebagai Penyelesaikan Konflik Masyarakat Mamasa” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya 5(2): 123-135
Tobondo, Adriani Galry Adoniram 2015 TENTENA CERITAMU KINI: Studi Hubungan Masyarakat Kristen dan Masyarakat Islam di Tentena Pasca Konflik Poso (Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana UKSW).
Tressa, Roma 2015 Analisis Kebijakan Penyelesaian Konflik Antardesa di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah1(1): 61-90.
Trihartono, A. 2015 Dengan N. Viartasiwi, “Engaging the Quiet Mission: Civil Society in Breaking the Cycle of Violence in the Post-conflict Poso, Indonesia” (Melibatkan Misi Tenang: Masyarakat Sipil dalam Memutus Siklus Kekerasan di Poso Pasca-Konflik, IndonesiaProcedia Environmental Sciences 28: 115-123

Kristenisasi

Adams, Kathleen M. 1993 The Discourse of Souls in Tana Toraja (Indonesia): Indigenous Notions and Christian Conceptions” (Wacana Jiwa di Tana Toraja (Indonesia): Gagasan Adat dan Konsepsi Kristen)  Ethnology 32(1): 55-68
1993 “Theologians, Tourists and Thieves: The Torajan Effigy of the Dead in Modernizing Indonesia.” The Kyoto Journal 22: 38-45.
Adriani, N. 1908 De zending in Midden-Celebes”  (Misi di Sulawesi TengahOnze Eeuw 8: 366-424.
Aditjondro, George Junus 2010 Pragmatisme menjadi to ‘sugi dan to kapua di Toraja: Dominasi Aristokrasi dalam oligarki bisnis, politik dan gereja. (Yogyakarta, Indonesia: CV Gunung Sopai Press).
Aragon, Lorraine 1991 “Revised rituals in central Sulawesi: The maintenance of traditional cosmological concepts in the face of allegiance to world religion” (“Ritual yang Direvisi di Sulawesi Tengah: Mempertahankan Konsep Kosmologis Tradisional dalam Menghadapi Kesetiaan pada Agama Dunia”Anthropological Forum 6(3): 371-84.
1996 “Reorganizing the Cosmology: The Reinterpretation of Deities and Religious Practice by Protestants in Central Sulawesi, Indonesia” (“Reorganisasi Kosmologi: Penafsiran Ulang Ketuhanan dan Praktik Keagamaan oleh Protestan di Sulawesi Tengah, Indonesia”Journal of Southeast Asian Studies 27(2): 350-373.
2000 Fields of the Lord : animism, Christian minorities, and state development in Indonesia (Ladang Ketuhanan : animisme, minoritas kristen, dan pembangunan negara di Indonesia) (Honolulu: University of Hawai’i Press).
2003 Missions and omissions of the supernatural: Indigenous cosmologies and the legitimisation of ‘religion’ in Indonesia” (“Misi dan penghilangan hal-hal gaib: Kosmologi Pribumi dan legitimasi ‘agama’ di Indonesia”Anthropological Forum 13(2): 131-40.
Arts, J. A. 1985 “Zending en bestuur op Midden-Celebes tussen 1890 en 1920. Van samenwerking naar confrontatie en eigen verantwoordelijkheid.” (Misi dan pemerintahan di Sulawesi Tengah antara tahun 1890 dan 1920. Dari kerjasama hingga konfrontasi dan tanggung jawab pribadi.) In Imperialisme in de Marge: De Afronding van Nederlands-Indië. J. van Goor, ed., 85-122. (Utrecht: HES Uitgevers).
Bigalke, Terrance W. 1984 Government and mission in the Torajan world of Makale-Rantepao” (Pemerintah dan misi di dunia Toraja Makale-RantepaoIndonesia 38: 85–112.
Brouwer, K. J. 1951 Dr. A.C. Kruyt: Dienaar der Toradja’s. (Dr. A.C. Kruyt: Hamba Toraja) Den Haag: J.N. Voorhoeve.
Buijs, Kees 2007 Powers of Blessing from the Wilderness and from Heaven: Structure and Transformations in the Religion of the Toraja in the Mamasa Area of South Sulawesi (Kuasa Berkat Dari Belantara dan Langit, Struktur dan Transformasi Agama Orang Toraja di Mamasa Sulawesi Barat)(lihat Terjemahan di daftar pustaka Indonesia)(Amsterdam: Brill)
2009 Kuasa Berkat Dari Belantara dan Langit, Struktur dan Transformasi Agama Orang Toraja di Mamasa Sulawesi Barat. (Innnawa: Makassar).
Cote, Joost 2010 Missionary Albert Kruyt and Colonial Modernity in the Dutch East Indies” (“Misionaris Albert Kruyt dan Modernitas Kolonial di Hindia Belanda”Itinerario 34(3): 11-24.
2011 Creating Central Sulawesi. Mission Intervention, Colonialism and ‘Multiculturality’” (“Membangun Sulawesi Tengah. Intervensi Misi, Kolonialisme, dan ‘Multikulturalitas’”BMGN – Low Countries Historical Review 126(2): 2 – 29
End, Th. van den 1985 De Gereformeerde Zendingsbond, 1901-1961, Nederland-Tanah Toraja: Een Bronnenpublicatie.(Serikat Misi Reformed, 1901-1961, Belanda-Tanah Toraja: Sumber Publikasi) ([Netherlands]: Uitgave van de Raad voor de Zending der Ned. Herv. Kerk, de Zending der Gereformeerde Kerken in Nederland en de Gereformeerde Zendingsbond in de Ned. Herv. Kerk)
1992 “Rencana Gereja Kesatuan Sulawesi Tengah pada Masa Zending.” In Wajah GKST: Buku Kenangan 100 Tahun Injil Masuk Tana Poso. Pdt. Dj. Tanggerahi et al, eds., 17-29. (Tentena: Gereja Kristen Sulawesi Tengah).
Horsting, L. H. C. 1933 Uit Het Land Van Kruyt: Wat Midden-Celebes Ons Hollanders Leeren Kan. (Dari Negeri Kruyt: Apa Yang Bisa Dipelajari Sulawesi Tengah Pada Kita Orang Belanda.) (Bandoeng: A.C. Nix & Co.)
Kobong, Theodorus 1989 Evangelium Und Tongkonan: Eine Untersuchung Über Die Begegnung Zwischen Christlicher Botschaft Und Der Kultur Der Toraja. (Injil Dan Tongkonan: Penyelidikan Pertemuan Antara Pesan Kristen Dan Budaya Toraja.) (Ammersbek bei Hamburg: Verlag an der Lottbek).
Kruyt, A. C. 1907 De invloed der zending op de maatschappij der inlanders” Onze Eeuw 7: 45-80.
1923 “Het Volksonderwijs in Beheer bij de Zending.” (Pendidikan publik dalam manajemen Misi.Koloniaal Tijdschrift 12: 426-33.
1925 Van Heiden tot Christen. (Dari Kafir Menjadi Kristen) (Oestgeest: Zendingsbureau Oegstgeest.)
1936 Zending en Volkskracht. (Misi dan Kekuatan Rakyat.) (‘s-Gravenhage: Boekhandel en Uitgeverij voor Inwendige en Uitwendige Zending.)
Kruyt, J. 1970 Het Zendingsveld Poso: Geschiedenis van Een Konfrontatie. (Daerah kerja Zending Poso: Sejarah Sebuah Konfrontasi) (Kampen: Uitgeversmij J.H. Kok N.V.)
Langkamuda, Hr. 1992 “Pengembangan Masyarakat dalam Pelayanan GKST” In Wajah GKST: Buku Kenangan 100 Tahun Injil Masuk Tana Poso. Dj. Tanggerahi et al, eds., 179-89. (Tentena: Gereja Kristen Sulawesi Tengah).
Meulin, P. J. van den 1923 “Het Volksonderwijs in Beheer bij de Zending, en de te Dien Aanzien Bestaande Regeerings-Voorschriften.” (Pendidikan Umum dalam Administrasi Misi, dan Peraturan Pemerintah Yang Ada Tentang IniKoloniaal Tijdschrift 12: 243-67.
1923 “Antwoord op het Artikel van Dr. Alb. C. Kruyt.” (Jawaban untuk Artikel oleh Dr. Alb. C. Kruyt.) Koloniaal Tijdschrift 12: 434-40.
Nadjamuddin, Lukman 2002 Dari Animisme ke Monotheisme, Kristenisasi di Poso 1892-1942 (Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia)
Noort, G. 2006 De weg van magie tot geloof: Leven en werk van Albert C. Kruyt (1869-1949), zendeling-leraar in Midden-Celebes, Indonesië (Jalan dari sihir menuju iman : kehidupan dan karya Albert C. Kruyt (1869-1949), guru misi di Sulawesi Tengah, Indonesia) (PhD dissertatie, Utrecht University).
Patanduk, Paulus 2013 Dengan Naomi Kila’ Allo, Petrus Silas, Eko Y. A. Fangohoy, Nino Oktorino, and Sari M. Manurung. Serigala Menjadi Domba: Kisah Pertobatan Kelompok Pembunuh A.A. Van De Loosdrecht, Misionaris Pertama Di Toraja. (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia).
Plaisier, B. 1993 Over Bruggen En Grenzen: De Communicatie Van Het Evangelie in Het Torajagebied (1913-1942). (Jembatan Dan Batas: Komunikasi Injil Di Daerah Toraja (1913-1942)) (Zoetermeer: Boekencentrum).
Schie, G. van 2000 Gereja Katolik Di Tana Toraja Dan Luwu: Sejarah Tentang Awal Perkembangannya. (Gereja Katolik Di Tana Toraja Dan Luwu: Sejarah Tentang Awal Perkembangannya.) (Jakarta: OBOR)
Schoor-Lambregts, A. J. van de 1992  “Het Heerlijke en Schoone Werk der Zending”; Alb. C. Kruyt over Celebes.” (Karya Misi yang Mulia dan Indah”; Alb. C. Kruyt di CelebesIndische Letteren 7 (3): 98-108.
Schrauwers, Albert 2000 Three weddings and a Performance: Marriage, Households and Development in the Highlands of Central Sulawesi”, (Tiga Pernikahan dan Satu Pertunjukan: Pernikahan, Rumah Tangga dan Pembangunan di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah)  American Ethnologist 27(4): 1-23
2000 “Pillars of Faith: Religious Rationalization in the Netherlands and Indonesia.” (Rukun Iman: Rasionalisasi Keagamaan di Belanda dan IndonesiaJournal for the History of Dutch Missions and Overseas Churches 7(1): 1-23.
2000 Colonial ‘Reformation’ in the Highlands of Central Sulawesi, Indonesia, 1892–1995. (Toronto: University of Toronto Press)
Tobondo, A.R. 1992 “Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Wilayah GKST.” In Wajah GKST: Buku Kenangan 100 Tahun Injil Masuk Tana Poso. Dj. Tanggerahi et al, eds., 164-78. (Tentena: Gereja Kristen Sulawesi Tengah)
Tobondo, Adriani Galry Adoniram 2015 TENTENA CERITAMU KINI: Studi Hubungan Masyarakat Kristen dan Masyarakat Islam di Tentena Pasca Konflik Poso (Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana UKSW).
Woensdregt, Jac. 2000 Dengan Elisabeth Woensdregt, and Nol Kraan. Twee Blijde Boodschappers: Brieven Uit Bada Van Jacob En Elisabeth Woensdregt, 1916-1928. (Dua Utusan Senang: Surat Dari Bada Dari Yakub Dan Elisabeth Woensdregt, 1916-1928(Zoetermeer: Boekencentrum).

Masyarakat terpinggirkan

Acciaioli, Greg 2020 dengan Riwanto Tirtosudarmon “Masyarakat Pinggiran: Sebuah Pengantar (Marginal Communities: An Introduction)”, Jurnal Masyarakat dan Budaya (JMB), Vol. 22 (1/2020): iii-x.
2020 dengan Muhammad Nasrum “Frontir-isasi dan De-frontir-isasi sebagai Kerangka untuk Studi Marjinalitas: Studi Kasus Lindu di Sulawesi Tengah”, Jurnal Masyarakat dan Budaya (JMB), Vol. 22 (1/2020): 57-74.
Aragon, Lorraine 2008 “Reconsidering displacement and internally displaced persons (IDPs) from Poso” (“Mempertimbangkan kembali pengungsian dan pengungsi internal (IDP) dari Poso”) in Communal conflicts in Indonesia: Causes, dynamics, and displacement, edited by Eva-Lotta Hedman (Ithaca, NY: Cornell Southeast Asia Publications), 173–205.
Grumblies, Anna-Teresa 2013 “Being Wana, Becoming an “Indigenous People”. Experimenting with Indigeneity in Central Sulawesi” (“Menjadi Wana, Menjadi “Masyarakat Adat”. Bereksperimen dengan Pribumi di Sulawesi Tengah”) in Brigitta Hauser-Schäublin edited, Adat and Indigeny in Indonesia. Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription, (Göttingen Studies in Cultural Property, Vol. 7, Göttingen: Göttingen University) 81-98.
2016 The Construction of Marginality among Upland Groups in Indonesia: The Case of the Wana of Central Sulawesi (Konstruksi Marjinalitas Kelompok Dataran Tinggi di Indonesia: Kasus Wana Sulawesi Tengah) (PhD dissertation, Universität zu Köln).
2017 “Conceptualizing Marginality in Indonesia” (“Membayangkan Marginalitas di Indonesia”) in Michaela Haug, Martin Rössler, Anna-Teresa Grumblies eds. Rethinking Power Relations in Indonesia: Transforming the Margins (New York: Routledge), 43-61.
Humaedi, M. Alie 2018 Pengakuan Hak-hak Kewarganegaraan Komunitas Adat Terpencil “Tau Taavana” (Tau Taa Wana) di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah” Kajian 23(4): 329-55.
Li, Tania Murray 2000 Articulating Indigenous Identity in Indonesia: Resource Politics and the Tribal Slot” (Mengartikulasikan Identitas Pribumi di Indonesia: Politik Sumber Daya dan Golongan SukuComparative Studies in Society and History 42(1): 149-79.
2001 Masyarakat Adat, Difference, and the Limits of Recognition in Indonesia’s Forest Zone” (Masyarakat Adat, Perbedaan, dan Batasan Pengakuan di Kawasan Hutan IndonesiaModern Asian Studies 35(3): 645-676
2001 Relational Histories and the Production of Difference on Sulawesi’s Upland Frontier” (Sejarah Relasional dan Perbedaan Produksi di Perbatasan Dataran Tinggi Sulawesi)  Journal of Asian Studies 60(1): 41-66.
2002 “Masyarakat Adat dan Masalah Pengakuan” Wacana, Jurnal Ilmu Sosial Transformatif  XI/2002: 173-207
2010 Agrarian Class Formation in Upland Sulawesi, 1990-2010” (“Pembentukan Kelas Agraria di Dataran Tinggi Sulawesi, 1990-2010”ChATSEA Working Papers No 9 (Canada Research Chair in Asian Studies – Université de Montréal).
Nur, A. 2018 Dengan Dewi Sartika K, Bata Manurun Kampung Dongi: Potret Penerapan Kebijakan Negara yang Mengakibatkan Penderitaan Masyarakat Adat (Guepedia)
Scalici, Giorgio 2020 Marginalized centre: Wana people and the geography of power” Journal of the British Association for the Study of Religion 21: 114-134.

Musik Dan Lagu

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2 bab xxvii
Aragon, Lorraine 1996 “Suppressed and Revised Performances: Raego’ Songs of Central Sulawesi” (“Pertunjukan yang Ditekan dan Direvisi: Lagu Raego Sulawesi Tengah”Ethnomusicology 40(3): 413-439
George, Kenneth M. 1990 Felling a Song with a New Axe: Writing and the Reshaping of Ritual Song Performance in Upland Sulawesi.” (“Memotong Lagu dengan Kapak Baru: Menulis dan Membentuk Kembali Pertunjukan Lagu Ritual di Sulawesi Dataran Tinggi.”Journal of American Folklore 103(407):1 23.
1993 “Lyric, History, and Allegory, or the End of Headhunting Ritual in Highland Sulawesi.” (“Lirik, Sejarah, dan Alegori, atau Akhir Ritual Pengayauan di Dataran Tinggi Sulawesi.”American Ethnologist 20(4):697-717.
1993 Music-making, Ritual, and Gender in a Southeast Asian Hill Society.” (“Pembuatan Musik, Ritual, dan Kelamin dalam Masyarakat Dataran Tinggi Asia Tenggara.”Ethnomusicology 37(1):1-27.
Kaudern, Walter 1927 Musical instruments in Celebes. (Alat musik di Celebes) (Gotenborg: Elanders Boktryckeri Aktiebolag).
Korompot, Ratu Ratna 2017 Dengan Nurul Miqat “Perlindungan Ekspresi Budaya Tak Benda Terhadap Hak Captain Akan Musik Tradisional Kailua” Tadulako Law Review 1(2): 139-52.
Santaella, Mayco A. 2013 The Kakula of Central Sulawesi as the Southernmost point of a lineage: Current Practices and Cultural Links” (Kakula Sulawesi Tengah sebagai titik paling selatan dari sebuah garis keturunan: Praktek dan Kaitan Budaya Saat Ini) In Musika Journal 9, UP Center for Ethnomusicology.
2014 Nyanyian Anak-Anak Kaili With Mohammad Amin Abdullah. Yayasan Modero Palu, Palu, Indonesia.
2014 Early Music Identities Among the Kaili: An Educational Approach to Applied Ethnomusicology in Central Sulawesi, Indonesia.” (Identitas Musik Awal Kalangan Kaili: Pendekatan Edukasi terhadap Etnomusikologi Terapan di Sulawesi Tengah, Indonesia) With Mohammad Amin Abdullah. Chapter in Sustainability in Music and the Performing Arts: Heritage, Performance, and Education. (UPSI University Press.)
2014 Tradition, Kreasi Baru and Ethnotainment: Three Representational Kakula Spheres Among the To Kaili of Central Sulawesi” (Tradisi, Kreasi Baru dan Etnotainment: Tiga Lingkup Kakula Representasi Di Kalangan To Kaili Sulawesi Tengah) In Malaysia Music Journal, 3(2), 66-83.
2015 “Kanci. Kesok-kesok. Ganrang. Ganrang bulo. Lae-lae. Calon. Arababu. Kolintang. Rere. Geso-geso. Bas(i).” In Grove Dictionary of Musical Instruments. (Oxford: Oxford University Press.)
2017 “Shared Practices and Idiosyncrasies of the Bajau / Sama’ Tagunggu’ Ensemble.” (Praktik Bersama dan Keunikan Ensemble Bajau / Sama’ Tagunggu’.) Chapter in a book: Perspectives of Bajau/Sama’ Diasporas. (NUSPARC.)
Rappoport, Dana 1999 “Chanter sans être ensemble: Des musiques juxtaposées pour un public invisible” (Bernyanyi tanpa bersama: musik yang disandingkan untuk audiens yang tidak terlihatL’Homme 152: 143-62. (Dalam Bahasa Perancis).
2001 Musiques Rituelles Des Toraja Sa’Dan: Musiques Du Couchant, Musiques Timur: Célèbes-Sud, Indonésie (Musik Ritual Toraja Sa’dan: Musik Dari Matahari Terbenam, Musik Dari Levant: Sulawesi Selatan, Indonesia.) (Villeneuve-d’Ascq: Presses universitaires du septentrion).
Van der Veen, H. 1979 Overleveringen en Zangen der Zuid-Toradja’s (Tradisi dan Lagu Toraja SelatanVerhandelingen KITLV 85 (Martinus Nijhoff, Den Haag)

Nelayan

Asis, Abdul 2018 Dengan Iriani, Iriani and Suryaningsih, Tini Nelayan Pulau Karampuang di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. (Direktorat Jenderal Kebudayaan, Makassar).
Faisal 2015 Dengan Masgaba. Nelayan Mandar Di Kabupaten Mejene. ([Jakarta]: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)
Iriani 2015 Maccera’ Tasi’ Sebagai Ritual Nelayan Di Luwu. (Makassar: Arus Timur)
Lanuhu, Nurdin 2018 Beberapa Faktor yang Menyebabkan Kemiskinan Nelayan di Gugus Kepulauan Salabangka Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah” Jurnal IPTEKS PSP. 5(9): 41-54.
Masgaba 2018 Nelayan Mandar di Kabupaten Majene. (Pustaka Refleksi / Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulsel, Pustaka Refleksi)
Wika, Rheiny Aldila Putri 2016 Dengan M. Baiquni “Strategi Penghidupan Masyarakat Nelayan di Kawasan Pesisir Kelurahan Labuan Bajo Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah” Jurnal Bumi Indonesia 5(3): 1-9

Pariwisata

Adams, Kathleen M. 1984 “Come to Tana Toraja, “land of the heavenly kings”: Travel agents as brokers in ethnicity” (Datanglah ke Tana Toraja, “negeri raja-raja kahyangan”: Agen perjalanan sebagai makelar etnis)  Annals of Tourism Research.
1991 “Distant Encounters: Travel Literature and the Shifting Images of the Toraja of Sulawesi, Indonesia” (Perjumpaan Jauh: Sastra Perjalanan dan Pergeseran Citra Toraja Sulawesi, Indonesia)  Terrae Incognitae 23(1): 81-92
1993 Club Dead, Not Club Med: Staging Death in Contemporary Tana Toraja (Indonesia)“ (Club Kematian, Bukan Club Med: Mementaskan Kematian di Tana Toraja Kontemporer (Indonesia)Southeast Asian Journal of Social Science 21(2): 62-72.
1993 “Theologians, Tourists and Thieves: The Torajan Effigy of the Dead in Modernizing Indonesia.” The Kyoto Journal 22: 38-45.
1995 Making-up the Toraja? The Appropriation of Tourism, Anthropology, and Museums for Politics in Upland Sulawesi, Indonesia” (Membuat Toraja? Peruntukan Pariwisata, Antropologi, dan Museum untuk Politik di Dataran Tinggi Sulawesi, IndonesiaEthnology 34(2): 143-153
1997 6. Touting Touristic “Primadonas”: Tourism, Ethnicity, and National Integration in Sulawesi, Indonesia” (Menggembar-gemborkan “Primadonas” Wisata: Pariwisata, Etnis, dan Integrasi Nasional di Sulawesi, Indonesia) in Michel Picard and Robert E. Wood, Eds Tourism, Ethnicity, and the State in Asian and Pacific Societies (Honolulu: University of Hawaii Press) 155-180.
1997 Ethnic Tourism and the Renegotiation of Tradition in Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)” (Wisata Etnis dan Renegosiasi Tradisi di Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)Ethnology 36(4): 309-320
1998 Domestic Tourism and Nation-Building in South Sulawesi” (Pariwisata Dalam Negeri dan Membangun Bangsa di Sulawesi SelatanIndonesia and the Malay World, 26(75): 77-96
2000 “Danger-zone Tourism: Prospects and Problematics for Tourism in Tumultuous Times” (Pariwisata Zona Berbahaya: Prospek dan Masalah Pariwisata di Masa Gejolak) , pp. 263–281 in H. K. Chong , P. To and T. C. Chang (eds) Interconnected Worlds: Tourism in Southeast Asia. (Oxford: Elsevier Science Ltd.)
2004 The genesis of touristic imagery: Politics and poetics in the creation of a remote Indonesian island destination” (Asal-usul Citra Wisata: Politik dan Puisi dalam Penciptaan Destinasi Pulau Terpencil di Indonesia)  Tourist Studies 4(2): 115-135
2005 “Generating Theory, Tourism, and “World Heritage” in Indonesia: Ethical Quandaries for Practicing Anthropologists” (Membangkitkan Teori, Pariwisata, dan “Warisan Dunia” di Indonesia: Batasan Etis untuk Praktisi Antropolog) in Anthropological Contributions to Travel and Tourism: Linking Theory with Practice, Special issue of National Association for the Practice of Anthropology Bulletin No. 23
2006 Art as Politics: Re-Crafting Identities, Tourism, and Power in Tana Toraja, Indonesia (Seni sebagai Politik: Merombak Identitas, Pariwisata, dan Kekuasaan di Tana Toraja, Indonesia)(University of Hawai’i Press
2016 Tourism and Ethnicity in Insular Southeast Asia: Eating, Praying, Loving and Beyond” (Pariwisata dan Etnisitas di Asia Tenggara kepulauan: Makan, Berdoa, Mencintai dan MelampauinyaAsian Journal of Tourism Research 1(1): 1-28
2018 Leisure in the “Land of the Walking Dead”: Western Mortuary Tourism, the Internet, and Zombie Pop Culture in Toraja, Indonesia.” (Kenyamanan di “Negeri Orang Mati yang Berjalan”: Wisata Kematian Barat, Internet, dan Budaya Pop Zombie di Toraja, Indonesia). In A Kaul and J. Skinner (eds.). Leisure and Death An Anthropological Tour of Risk, Death, and Dying (Denver: University of Colorado Press)
2018 Local Strategies for Economic Survival in Touristically Volatile Times: An Indonesian Case Study of Microvendors, Gendered Cultural Practices, and Resilience” (Strategi Lokal untuk Kelangsungan Hidup Ekonomi di Masa Turis yang Berubah-ubah: Studi Kasus Pedagang Mikro di Indonesia, Praktik Budaya Bergender, dan KetahananTourism, Culture & Communication, 18(4): 287–301
2020 What western tourism concepts obscure: intersections of migration and tourism in Indonesia” (Apa yang mengaburkan konsep pariwisata barat: persimpangan migrasi dan pariwisata di Indonesia) Tourism Geographies 23(4): 678-703.
Crystal, Eric 1977 “Tourism in Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)” (Wisata di Tana Toraja (Sulawesi, Indonesia)) Dalam Valene E. Smith, ed. Hosts and Guests: The Anthropology of Tourism. (Philadelphia: University of Pennsylvania Press), pp. 109-125.
Schrauwers, Albert 2000 Three weddings and a Performance: Marriage, Households and Development in the Highlands of Central Sulawesi”, (Tiga Pernikahan dan Satu Pertunjukan: Pernikahan, Rumah Tangga dan Pembangunan di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah)  American Ethnologist 27(4): 1-23.
Volkman, Toby 1987 “Mortuary Tourism in Tana Toraja”. In eds. R. S. Kipp and S. Rodgers Indonesian Religions in Transition, (Tucson: University of Arizona Press), p. 161-67.
1990 Visions and Revisions: Toraja Culture and the Tourist Gaze” (Visi dan Revisi: Budaya Toraja dan Tatapan WisatawanAmerican Ethnologist 17(1): 91-110.
Yamashita, Shinji 1997 “Manipulating ethnic tradition; The funeral ceremony, tourism, and television among the Toraja of Sulawesi, Indonesia” in: Shinji Yamashita, Kadir Din and J.S. Eades (eds), Tourism and cultural development in Asia and Oceania, (Bangi: Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia), pp. 83-103

Pelestarian hutan

Acciaioli, Greg 2008 Environmentality Reconsidered: Indigenous To Lindu Conservation Strategies and the Reclaiming of the Commons in Central Sulawesi, Indonesia” (“Environmentality yang Dipertimbangkan Kembali: Strategi Konservasi Pribumi To Lindu dan reklamasi milik bersama di Sulawesi Tengah, Indonesia”) in Galvin M, Haller T, editors People, Protected Areas and Global Change: Participatory Conservation in Latin America, Africa, Asia and Europe. (Bern: Perspectives of the Swiss National Centre of Competence in Research (NCCR) North-South, University of Bern, Vol. 3.), 401-30
2009 “Conservation and community in the Lore Lindu National Park (Sulawesi): Customary custodianship, multi-ethnic participation, and resource entitlement” (“Konservasi dan komunitas di Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi): Perwalian adat, partisipasi multi-etnis, dan hak sumber daya”) in Carol Warren, John Fitzgerald McCarthy ed. Community, Environment and Local Governance in Indonesia: Locating the Commonweal (Routledge).
2010 “Lake and land at Lindu: imposition, accommodation and contestation in the revaluation of resources in upland central Sulawesi” (“Danau dan tanah di Lindu: pengenaan, akomodasi dan kontestasi dalam revaluasi sumber daya di dataran tinggi Sulawesi Tengah”Asian journal of social science 38(2): 239-57.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara 2013 CBFM [Community Based Forest Management] Di Komunitas Adat Tampo Bada. (Jakarta Selatan: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara).
Alvard, Michael 2000 “The Potential for Sustainable Harvests by Traditional Wana Hunters in Morowali Nature Reserve, Central Sulawesi, Indonesia” (“Potensi Panen Berkelanjutan Pemburu Wana Tradisional di Cagar Alam Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia”Human Organization 59(4): 428-440
Barkmann, Jan n.d. Dengan Günter Burkard; Heiko Faust; Michael Fremerey; Sebastian Koch; Agus Lanini “Land tenure rights, village institutions, and rainforest conversion in Central Sulawesi, (Indonesia)” (“Hak pemilikan tanah, kelembagaan desa, dan konversi hutan hujan di Sulawesi Tengah, (Indonesia)“). In: Tscharntke T., Leuschner C., Veldkamp E., Faust H., Guhardja E., Bidin A. (eds) Tropical Rainforests and Agroforests under Global Change. Environmental Science and Engineering (Environmental Engineering). (Berlin, Heidelberg: Springer), 141-60
Burkard, Günter 2005 Agrarian Change and Alang-Alang in a Rain Forest Margin Community: A Case Study from Central Sulawesi (Perubahan Agraria dan Alang-Alang dalam Komunitas Margin Hutan Hujan: Studi Kasus dari Sulawesi Tengah) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 15 (Universität Göttingen).
2007 Two types of “desa”: Community Representation, Communal Identity and Property Relations in the Kulawi Valley, Central Sulawesi, Indonesia (Dua jenis “desa”: Keterwakilan Masyarakat, Identitas Komunal dan Hubungan Tanah Milik di Lembah Kulawi, Sulawesi Tengah, Indonesia) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 19 (Universität Göttingen).
2007 Community Conservation Agreements as Institutions for the Common Pool Resource Forest Margin: Genesis, Performance and Contexts in the Napu Valley (Kesepakatan Konservasi Masyarakat sebagai Institusi untuk Sumber Daya Bersama Margin Hutan: Kejadian, Kinerja dan Konteks di Lembah Napu) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 20 (Universität Göttingen).
2008 Cocoa Boom, Rice Subsistence and the Emergence of Exclusionary Labor Institutions in Central Sulawesi, Indonesia: Some Conclusions from Sintuwu (Booming Kakao, Subsisten Beras dan Munculnya Lembaga Tenaga Kerja Eksklusif di Sulawesi Tengah, Indonesia: Beberapa Kesimpulan dari Sintuwu) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 23 (Universität Göttingen).
2008 “From “Wild West” to “Learning Organization”: Processes of Institutional Change in Watumaeta, Central Sulawesi, Indonesia” (“Dari “Wild West” menjadi “Organisasi Pembelajaran”: Proses Perubahan Kelembagaan di Watumaeta, Sulawesi Tengah, Indonesia”) in Burkard, Günter & Michael Fremerey, Eds. Matter of Mutual Survival: Social Organization of Forest Management in Central Sulawesi, Indonesia (LIT Verlag Münster)
2009 Locating Rural Communities and Natural Resources in Indonesian Law: Decentralization and Legal Pluralism in the Lore Lindu Forest Frontier, Central Sulawesi” (“Menempatkan Masyarakat Pedesaan dan Sumber Daya Alam dalam Hukum Indonesia: Desentralisasi dan Pluralisme Hukum di Perbatasan Hutan Lore Lindu, Sulawesi Tengah”) in Development – Organization – Interculturalism. Essays in Honor of Prof. Dr. Michael Fremerey (Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics Supplement No. 91: University of Kassel Press)
Burkard, Günter & Michael Fremerey 2008 Matter of Mutual Survival: Social Organization of Forest Management in Central Sulawesi, Indonesia (Soal Kelangsungan Hidup Bersama: Organisasi Sosial Pengelolaan Hutan di Sulawesi Tengah, Indonesia) (LIT Verlag Münster)
Howell, Signe 2015 “Politics of appearances: Some reasons why the UN-REDD project in Central Sulawesi failed to unite the various stakeholders” (“Politik Penampilan: Beberapa Alasan Proyek UN-REDD Sulawesi Tengah Gagal Menyatukan Berbagai Pemangku Kepentingan”Asia Pacific Viewpoint 56(1): 37–47.
Humaedi, M. Alie 2014 Tradisi Pelestarian Hutan Masyarakat Adat Tau Taa Vana di Tojo Una-Una Sulawesi Tengah” Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam 11(1): 91-111.
Lahadji, Jabar 1999 “Morowali nature reserve and the Wana people”, (Cagar alam Morowali dan masyarakat Wana) in Marcus Colchester and Christian Erni ed., Indigenous Peoples and Protected Areas in South and Southeast Asia: From Principles to Practice. (Amsterdam: Aksant Academic Publ.), 228-249.
Lahandu, Jamlis 2016 Dengan Rudy C. Tarumingkeng, Hariadi Kartodihardjo “Analisis Kebijakan Pengelolaan Akses Sumberdaya Alan Oleh Masyarakat Kaili di Taman Hutan Raya (TARUHA) Sulawesi Tengah” Agrisains 17(1): 24-33
Lamusa, Arifuddin 2007 Konsumsi Rumahtangga Petani Di Wilayah Taman Nasional Lore Lindu (Tnll) (Suatu Kasus Di Desa Katu Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah)” Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 14(4): 287-93.
Li, Tania 2001 “Agrarian Differentiation and the Limits of Natural Resource Management in Upland Southeast Asia” (Diferensiasi Agraria dan Batasan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Dataran Tinggi Asia TenggaraIDS Bulletin 32(4): 88-94.
2001 Masyarakat Adat, Difference, and the Limits of Recognition in Indonesia’s Forest Zone” (Masyarakat Adat, Perbedaan, dan Batasan Pengakuan di Kawasan Hutan IndonesiaModern Asian Studies 35(3): 645-676.
2003 dengan Arianto Sangaji. “Perubahan Agraria di sekitar Taman Nasional Lore Lindu. Palu, Yayasan Tanah Merdeka” Seputar Rakyat 6:18-27
2004 “Rakyat dan Hutan Ketika Pasar Berjaya. Kata Pengantar (preface).” In Hery Santoso Perlawanan di Simpang Jalan: Kontes Harian di Desa-Desa Sekitar Hutan di Jawa. (Yogyakarta: Yayasan Damar), xv-xxii.
2008 Contested Commodifications: Struggles over Nature in a National Park” (Komodifikasi yang Diperebutkan: Perebutan Alam di Taman Nasional) In Joseph Nevins and Nancy Peluso (Eds.) Taking Southeast Asia to Market: Commodities, Nature, and People in the Neoliberal Age, (Ithaca: Cornell University Press), 124-139.
Sangaji, Arianto  2000 PLTA Lore Lindu: Orang Lindu Menolak Pindah ([Palu]: Diterbitkan atas kerjasama Yayasan Tanah Merdeka, E.D. Walhi Sulawesi Tengah, dan Pustaka Pelajar)
 2004 Masyarakat Dan Taman Nasional Lore Lindu. (Jakarta: Yayasan Kemala)
Walukow, A.  2012 Dengan Steven Sumolang; Neni Kumayas; Ikhwal; and Ardhie Wynardhie. Menggali Kearifan Lokal Kaitannya Dengan Konservasi Lingkungan Pada Masyarakat Donggala Khususnya Kaili Da’a Di Sulawesi Tengah (Yogyakarta: Kepel Press)

Pemakaman

Adams, Kathleen M. 1993 Club Dead, Not Club Med: Staging Death in Contemporary Tana Toraja (Indonesia)“ (Club Kematian, Bukan Club Med: Mementaskan Kematian di Tana Toraja Kontemporer (Indonesia)Southeast Asian Journal of Social Science 21(2): 62-72.
2015 Families, Funerals and Facebook: Reimag(in)ing and ‘Curating’ Toraja Kin in Trans-local Times” (Keluarga, Pemakaman, dan Facebook: Pencitraan Ulang dan ‘Kurasi’ Kin Toraja di Waktu Translokal) TRaNS: Trans -Regional and -National Studies of Southeast Asia Available on CJO 2015 doi:10.1017/trn.2014.25.
2018 Leisure in the “Land of the Walking Dead”: Western Mortuary Tourism, the Internet, and Zombie Pop Culture in Toraja, Indonesia.” (Kenyamanan di “Negeri Orang Mati yang Berjalan”: Wisata Kematian Barat, Internet, dan Budaya Pop Zombie di Toraja, Indonesia). In A Kaul and J. Skinner (eds.). Leisure and Death An Anthropological Tour of Risk, Death, and Dying (Denver: University of Colorado Press)
Adriani, N. & Kruyt, A.C.   De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2 bab xvii
Badrie, H. M. Ghozi 1997 Aluk Todolo Dan Tradisi Simpan Mayat Di Tana Toraja. (Bandar Lampung: Gunung Pesagi)
Budiman, Michaela 2013 Dengan Barbora Štefanová, and Keith Jones. Contemporary Funeral Rituals of Sa’Dan Toraja: from Aluk Todolo to “New” Religions. (Prague: Karolinum)
Coville, Elizabeth 2002 “Remembering our dead: the care of the ancestors in Tana Toraja” (Mengenang kematian kita: perawatan leluhur di Tana Toraja) in Henri Chambert-Loir, Anthony Reid Ed. The Potent Dead: Ancestors, saints and heroes in contemporary Indonesia (London: Routledge).
Duli, Akin 2014 Shape and Chronology of Wooden Coffins in Mamasa, West Sulawesi, Indonesia” in TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, 5(2): 177-186.
2015 Typology and Chronology of Erong Wooden Coffins in Tana Toraja, South Celebes” Time and Mind: The Journal of Archaeology, Consciousness and Culture 8:1: 3-20
Fokema, F.J. 1915 Het Feestelijk schoonmaken der graven in Poso” (Upacara pembersihan kuburan di PosoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap, 59: 208-212.
Kate, P. Ten 1913 Het Ende Feest” (Pesta EndeMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 57: 35-55.
Keers, W. 1939 Over de Verschillende Vormen van het Bijzetten der Doden bij de Sa’dan Toradja” (Tentang Berbagai Bentuk Pemakaman Orang Mati di Sa’dan ToradjaTijdschrift van het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap 2 series 56(2): 207-213.
Kruyt, A. C. 1895 De Tengke-offer bij de Posso-Alifoeren” (Pengorbanan “Tengke” di PosoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 39(1): 230.
1912 Met N. Adriani De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes(Toraja Sulawesi Tengah yang Berbahasa Bare’e)Volume 2 Bab 17 (Batavia: Landsdrukkerij).
1929 “Raadsels en de dooden.” (Teka-teki dan orang matiFeestbundel uitgegeven door het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen bij gelegenheid van zijn 150-jarig bestaan 1778–1928, volume 1, 383–392.
1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 3, bab xiv
Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah 1984 Upacara Tradisional (Upacara Kematian) Daerah Sulawesi Tengah. (Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.)
Rapa’, Ones Kristiani 2020 Dengan  Yurulina Gulo “Ma’bulle Tomate: Memori Budaya Aluk Todolo pada Ritual Kematian di Gandangbatu, Toraja” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya 5(2): 136-50.
Sandarupa, Stanislaus 2010 Rahasia Penguburan Bayi Toraja ke Dalam Pohon. (Makassar: Fakultas Sastra, Unhas)
Scalici, Giorgio “Eating together to grieve together: the funeral meal of Wana people of Morowali” (Makan bersama untuk berduka bersama: makanan pemakaman orang Wana MorowaliFeast 3:
Tangdilintin, L.T. 1981 Upacara Pemakaman Adat Toraja. (Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan (YALBU))
Tsintjilonis, Dimitri 2000 Death and the Sacrifice of Signs: ‘Measuring’ the Dead in Tana Toraja” (Kematian dan Pengorbanan Tanda: ‘Mengukur’ Orang Mati di Tana TorajaOceania 71(1): 1-17.
Veen, H. van der 1966 The Sa’dan Toraja Chant for the Deceased  (Nyanyian untuk orang mati pada orang Toraja Sa’danVerhandelingen KITLV 49 (Martinus Nijhoff, Den Haag)
Volkman, Toby 1979 The Riches of the Undertaker” (Kekayaan seorang yg mengurus pemakaman)  Indonesia No. 28: 1-16
Waterson, Roxana 1993 Taking the Place of Sorrow: The Dynamics of Mortuary Rites among the Sa’dan Toraja” (Menggantikan Kesedihan: Dinamika Upacara Pemakaman di Sa’dan TorajaSoutheast Asian Journal of Social Science 21(2): 73-96.
Woensdregt, Jac. 1930 “Lijkbezorging bij de To Bada” (Mengurus jenazah pada orang Bada’Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië 86(3/4): 572-611.
Yamashita, Shinji 1997 Manipulating ethnic tradition; The funeral ceremony, tourism, and television among the Toraja of Sulawesi, Indonesia” in: Shinji Yamashita, Kadir Din and J.S. Eades (eds), Tourism and cultural development in Asia and Oceania, (Bangi: Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia), pp. 83-103

Pengayauan

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, bab ix
Downs, Richard E. 1955 Head-Hunting in Indonesia” (Pengayauan di IndonesiaBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 111(1): 40-70.
George, Kenneth M. 1990 Felling a Song with a New Axe: Writing and the Reshaping of Ritual Song Performance in Upland Sulawesi.” (“Memotong Lagu dengan Kapak Baru: Menulis dan Membentuk Kembali Pertunjukan Lagu Ritual di Sulawesi Dataran Tinggi.”Journal of American Folklore 103(407):1 23.
1991 “Headhunting, History, and Exchange in Upland Sulawesi” (“Pengayauan, Sejarah, dan Pertukaran di Dataran Tinggi Sulawesi”The Journal of Asian Studies 50(3): 536 – 564
1993 “Lyric, History, and Allegory, or the End of Headhunting Ritual in Highland Sulawesi.” (“Lirik, Sejarah, dan Alegori, atau Akhir Ritual Pengayauan di Dataran Tinggi Sulawesi.”American Ethnologist 20(4):697-717.
1995 “Violence, Solace, and Ritual: A Case Study from Island Southeast Asia” (“Kekerasan, Penghiburan, dan Ritual: Studi Kasus dari Pulau Asia Tenggara”Culture, Medicine and Psychiatry 19(2): 225-60.
1996 Showing Signs of Violence: The Cultural Politics of a Twentieth-Century Headhunting Ritual. (Menunjukkan Tanda-Tanda Kekerasan: Politik Budaya Ritual Pengayauan Abad Kedua Puluh) (Berkeley: University of California Press).
Goslings, J.F.W.L. 1933  “De Toradjas van Galoempang” (Orang Toraja Galumpang (Catatan dari distrik Galumpang dari Onderafdeeling MamujuKoloniaal Tijdschrift 22: 1-32.
Grubauer, Albert 1913 Unter Kofjägern in Central-Celebes (Di kalangan pemburu kepala di Sulawesi Tengah) (Leipzig, R. Voigtländer Verlag)
Kruyt, A.C. 1899 “Het koppensnellen der Toradja’s van Midden-Celebes en zijne beteekenis”  (Pengayauan dan latar belakangnya pada orang Toraja Sulawesi TengahVerslagen en Mededeelingen der Koninklijke Academie van Wetenschappen 4e reeks, Deel III: 147-229
  1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 2, bab v
Schrauwers, Albert 1997 “Houses, hierarchy, headhunting and exchange: Rethinking political relations in the Southeast Asian Realm of Luwu” (Rumah, hierarki, pengayauan, dan pertukaran: Memikirkan kembali hubungan politik Karajaan Luwu di Wilayah Asia TenggaraBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde vol. 153 (3): 311-35
Tichelman, G.L. 1940 “Het snel motief op Toradjas Fuyas” (Motif pengayauan pada kain fuya TorajaCultureel Indië, No. 2, (1940), hlm. 113-118.
Tsintjilonis, Dimitri 2000 “A Head for the Dead: Sacred Violence in Tana Toraja” (Kepala untuk Orang Mati: Kekerasan Suci di Tana TorajaArchipel 59: 27-50

Perbudakan

Adams, Kathleen M. 2000 “Negotiated identities: humor, kinship rhetoric and mythologies of servitude in South Sulawesi, Indonesia.” (Identitas yang dinegosiasikan: humor, retorika kekerabatan dan mitologi perbudakan di Sulawesi Selatan, Indonesia) In K. Adams and S. Dickey (eds.) Home and Hegemony: Domestic Service and Identity Politics in South and Southeast Asia, (Ann Arbor: University of Michigan Press), pp. 157–178.
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, bab vii
Bigalke, Terrance W. 1983 “Dynamics of the Torajan slave trade in South Sulawesi” (Dinamika perdagangan budak Toraja di Sulawesi Selatan) in: A. Reid (ed.), Slavery, bondage and dependency in Southeast Asia. (Brisbane: University of Queensland Press).
Koubi, Jeanine 2008 Il Était Une Fois Des “Esclaves”: Le Cas Des Toradja De Célèbes. (Alkisah “Budak”: Kasus Toraja Sulawesi) (Paris: PUPS) (Dalam Bahasa Perancis).
Kruyt, A. C. 1911 De Slavernij in Posso (Midden-Celebes).” (Perbudakan di Posso (Sulawesi Tengah)Onze Eeuw11: 61-97
  1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 1, bab iii
Schrauwers, Albert 1999 Negotiating Parentage: The Political Economy of Kinship in Central Sulawesi, Indonesia” (Negosiasi Keturunan: Ekonomi Politik Kekerabatan di Sulawesi Tengah, IndonesiaAmerican Ethnologist Vol. 26 (2): 310-23.
Volkman, Toby 1979 The Riches of the Undertaker” (Kekayaan seorang yg mengurus pemakaman)  Indonesia No. 28: 1-16.

Perkawinan

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2 bab xvi
Ansaar 2013 Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Lokal Pada Perkawinan Adat Mandar. (Makassar: Kerjasama Balai Nilai Budaya Makassar dengan Penerbit De La Macca)
Chalid, Syamsuddin Hl. 1975 Adat dan upacara perkawinan Daerah Sulawesi Tengah (Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah).
Fokema, F.J. 1915 Verboden huwelijken in Posso” (Perkawinan terlarang di PosoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap, 59: 213-222.
Ihromi, T.O. 1981 Adat Perkawinan Toraja Sa’Dan Dan Tempatnya Dalam Hukum Positip Masa Kini. ([Yogakarta]: Gadjah Mada University Press)
Jacobsson, Bengt 1991 “Heads, Buffaloes and Marriage among the To Pamona of Central Sulawesi (Indonesia).” (“Kepala, Kerbau dan Perkawinan antar To Pamona Sulawesi Tengah (Indonesia).”) In A Conciliation of Powers: The Force of Religion in Society. Goran Aijmer, ed., 34-50. (Goteborg: Institute for Advanced Studies in Social Anthropology at the University of Gothenburg).
Kleiweg de Zwaan, J.P. 1918 De verhouding tot de aangetrouwde familie in den Indischen Archipel” (Hubungan dengan keluarga istri /suami di kepulauan IndonesiaBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 74: 519-561.
Kruyt, A.C. 1924 “Het Huwelijksrecht in Posso en Zijne Ontwikkeling.” (Hukum perkawinan di Poso dan perkembangannyaKoloniaal Tijdschrift 13: 466-82.
  1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 3, bab xi
Mashuri, Muhammad Fath 2019 Tongkonan Social Identity: Families Harmonization on Interfaith Marriage in Toraja”. Etnosia: Jurnal Etnografi Indonesia, 4 (2): 115-126.
Magido, A. 1987 Tata Cara Perkawinan Adat Suku Pamona di Kabupaten Poso. (Poso: Privately published).
Schrauwers, Albert 2000 Three weddings and a Performance: Marriage, Households and Development in the Highlands of Central Sulawesi”, (Tiga Pernikahan dan Satu Pertunjukan: Pernikahan, Rumah Tangga dan Pembangunan di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah)  American Ethnologist 27(4): 1-23.
Van der Veen, H. 1950 “De samenspraak der beide priesters, de woordvoerders van bruid en bruidegom bij de huwelijksplechtigheid der Sa’dan-Toradja’s’” (Dialog dua pendeta, juru bicara pengantin pada upacara pernikahan Sa’dan-Toraja’) in: Philippus Samuel van Ronkel (ed.), Bingkisan Budi; Een bundel opstellen aan dr. Philippus Samuel van Ronkel door vrienden en leerlingen aangeboden op zijn 80e verjaardag 1 aug. 1950, (Leiden: Sijthoff), pp. 291-306.
Woensdregt, Jac. 1929 Verloving en Huwelijk bij de To Bada’ in Midden Celebes” (Pertunangan dan Perkawinan pada orang Bada’ di Sulawesi TengahBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië 85(2/3): 245-290.

Persalinan

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2 bab xv, xvi
Adriani, N. 1915 “Zwangerschap en Geboorte Bij de Toradja’s van Midden-Celebes” (Kehamilan dan Kelahiran Di kalangan Toraja Sulawesi TengahVerzamelde Geschriften van N. Adriani II: 380-90.
Kruyt, Albert C. 1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta.  Deel 3, bab xii, xiii
Nourse, Jennifer 1999 Conceiving Spirits: Birth Rituals and Contested Identities among Lauje of Indonesia(Roh Konsepsi: Ritual Kelahiran dan Perebutan Identitas di antara Lauje Indonesia) (Smithsonian Institution Press; Washington)
Nur, Rosmala 2014 Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Kekerasan terhadap Perempuan Masa Hamil di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah” Humaniora 24(1): 37-49.
Woensdregt, Jac. 1929 Zwangerschap en geboorte bij de To Bada’ in Midden-Celebes” (Kehamilan dan kelahiran di kalangan penduduk Bada’ di Sulawesi Tengah), Koliniaal Tijdschrift 18: 352-366.

Pertambangan

Abendanon, E. C. 1915 Midden- Celebes-Expeditie. Geologische en geographische doorkruisingen van Midden-Celebes (1909–1910),  Jilid 1,  (Ekspedisi Sulawesi Tengah. Penyeberangan Geologi dan Geografis Sulawesi Tengah (1909–1910)) (Leiden, The Netherlands: E. J. Brill), Jilid 2Jilid 3Jilid 4
Aragon, Lorraine 1996 ’Japanese Time’ and the Mica Mine: Occupation Experiences in the Central Sulawesi Highlands” (“‘Waktu Jepang’ dan Tambang Mika: Pengalaman-pengalaman Pendudukan di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah”) Journal of Southeast Asian Studies 27(1): 49-63.
Beurden, A.I.P.J. van 1985 “De Indische ‘Goldrush’, goudmijnbouw en belied” (‘Demam emas’ Hindia-Belanda, penambangan emas dan pemerintahan) in J. van Goor, ed. Imperialisme in de Marge: De afronding van Nederlands-Indië (Utrecht, Netherlands: HES Uitgevers), 179-226.
Hudayana, Bambang 2020 Dengan  Suharko, AB. Widyanta, “Communal violence as a strategy for negotiation: Community responses to nickel mining industry in Central Sulawesi, Indonesia”. (Kekerasan komunal sebagai strategi negosiasi: Respon masyarakat terhadap industri pertambangan nikel di Sulawesi Tengah, IndonesiaThe Extractive Industries and Society, 7(4): 1547-1556.
Kruyt, A.C. 1901 Het ijzer in midden-Celebes” Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 53(1/2):  148-160
Muhammad, Sawedi 2017 Dengan Anwar J. Rachman, and Muhaimin Zulhair. Gelombang Perlawanan Di Tepian Matano: Resistensi Masyarakat Sorowako Terhadap PT Inco. (Panakkukang, Makassar: Penerbit Ininnawa).
Robinson, Kathryn 1983 “Women’s work in an Indonesian mining town: the place of women in an dependent economy”, (Pekerjaan perempuan di kota pertambangan Indonesia: tempat perempuan dalam ekonomi yang bergantung) in Women’s work and women’s roles in Southeast Asia, L. Manderson (ed.), (Canberra: Development Studies Centre, ANU), 111- 128.
1985 “The Soroako Nickel Project: a healthy development?” (Proyek Nikel Soroako: perkembangan yang sehat?), International Journal of Health Services,15(2): 301-319.
1986 “Stepchildren in their own land: class and identity in an Indonesian corporate town” (Anak tiri di tanah mereka sendiri: kelas dan identitas di kota perusahaan Indonesia), Mankind 16(2): 85-98.
1986 Stepchildren of Progress: The Political Economy of Development in an Indonesian Mining Town (Anak Tiri Kemajuan: Ekonomi Politik Pembangunan di Kota Tambang Indonesia(Albany N.Y.: State University of New York Press).
1991 “Land rights, labour relations and fertility in the Soroako nickel project”, (Hak atas tanah, hubungan perburuhan dan kesuburan dalam proyek nikel Soroako) in Mining and Indigenous Peoples in the Pacific Rim, J. Connell and R. Howitt (eds), (Oxford University Press), 107-118.
Zerner, Charles 1981 Signs of the Spirits, Signature of the Smith: Iron Forging in Tana Toraja” (Tanda Roh, Tanda Tangan Pandai besi: Penempaan Besi di Tana TorajaIndonesia , No. 31: 88-112.

Pertanian

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 1, Jilid 2 bab xix, xxiii
Alvard, Michael 2000 “The Potential for Sustainable Harvests by Traditional Wana Hunters in Morowali Nature Reserve, Central Sulawesi, Indonesia” (“Potensi Panen Berkelanjutan Pemburu Wana Tradisional di Cagar Alam Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia”Human Organization 59(4): 428-440.
Bikker, A. 1933 “De Rijstadat onder de dToradja’s van de Boven-Karama (West Midden-Celebes)” (Adat-istiadat di sekitar padi pada penduduk Toraja di Hulu Sungai Karama bagian Barat Sulawesi TengahTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 33(2-3): 3-19.
Burkard, Günter 2008 Cocoa Boom, Rice Subsistence and the Emergence of Exclusionary Labor Institutions in Central Sulawesi, Indonesia: Some Conclusions from Sintuwu (Booming Kakao, Subsisten Beras dan Munculnya Lembaga Tenaga Kerja Eksklusif di Sulawesi Tengah, Indonesia: Beberapa Kesimpulan dari Sintuwu) STORMA (Stability of Rain Forest Margins) Discussion Paper Series Sub-program A on Social and Economic Dynamics in Rain Forest Margins No. 23 (Universität Göttingen).
D’Andrea, Claudia 2014 Kopi, Adat Dan Modal: Teritorialisasi dan Identitas Adat di Taman Nasional Lore Lindu (Yayasan Tanah Merdeka, Tanah Air Beta, dan Sajogyo Institute).
Henley David E.F. 2011 ”Swidden Farming as an Agent of Environmental Change: Ecological Myth and Historical Reality in Indonesia(“Perladangan berpindah sebagai Agen Perubahan Lingkungan: Mitos Ekologis dan Realitas Sejarah di Indonesia”Environment and History 17(4): 525-554
Kruyt, A. C. 1903 De Rijstmoeder in den Indischen Archipel” (Ibu padi di kepulauan IndonesiaVerslagen en Mededeellingen der Koninklijke Academie van Wetenschappen, V, 51 hlm.
1924 De beteekenis van den natten Rijstbouw voor de Possoers.” (Arti pertanian sawah bagi penduduk Poso) Koloniale Studien 8(2): 33-53.
1934 “De Rijstbouw in Balantak (Oostarm van Celebes)” (Budidaya Padi di Balantak (Lengan Timur Sulawesi)Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 74: 124-39. (Terjemahan dalam Bahasa Inggris)
1936 De Rijstgeest (Roh padi) (Amsterdam: A.B. Jonker)
1938 De West-Toradjas op Midden-Celebes 4 vols. (Penduduk Toraja Barat di Sulawesi Tengah (Verhandelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen, Afd. Letterkunde, Nieuwe Reeks, Deel 40; Noord Hollandsche Uitgevers Maatschappij), terdiri dari 4 jilid dan dilengkapi peta-peta. Deel 4 bab xv
Li, Tania 1991 Culture, ecology and livelihood in the Tinombo Region of Central Sulawesi” (Budaya, ekologi dan mata pencaharian di Wilayah Tinombo Sulawesi Tengah)  Environmental Management Development in Indonesia Project (EDMI)
1993 Tenure issues in rural development planning : a case study from central Sulawesi” (Isu Has Tanah dalam perencanaan pembangunan pedesaan : studi kasus dari Sulawesi TengahSulawesi Regional Development Project Discussion Series Discussion Paper #3 (University of Guelph and Directorate General of Regional Development (Bangda) Department of Home Affairs, Indonesia. In cooperation with The Canadian International Development Agency (CIDA)).
2002 “Local Histories, Global Markets: Cocoa and Class in Upland Sulawesi” (Sejarah Lokal, Pasar Global: Kakao dan Kelas di Sulawesi Dataran Tinggi)  Development & Change 33(3): 415–437
2003 dengan Arianto Sangaji. “Perubahan Agraria di sekitar Taman Nasional Lore Lindu. Palu, Yayasan Tanah Merdeka” Seputar Rakyat 6:18-27
2010 Agrarian Class Formation in Upland Sulawesi, 1990-2010” (“Pembentukan Kelas Agraria di Dataran Tinggi Sulawesi, 1990-2010”) ChATSEA Working Papers No 9 (Canada Research Chair in Asian Studies – Université de Montréal).
2014 Lands End: Capitalist Relations on an Indigenous Frontier (Kisah Dari Kebun Terakhir: Hubungan Kapitalis Di Wilayah Adat) (Durham and London: Duke University Press), 1-29.
Mamar, Sulaiman 2013 Perubahan Kebudayaan Petani Ladang Di Indonesia, Suatu Kajian Pengambilan Keputusan. (Kanisius: Yogyakarta).
Roth, Dik 1994 How ‘integrated’ is integrated rural development? The case of the Pompengan Integrated Area Development Project (PIADP), Luwu district, South Sulawesi, Indonesia” (Bagaimana ‘terintegrasi’ pembangunan pedesaan yang terintegrasi? Kasus Proyek Pengembangan Kawasan Terpadu Pompengan (PIADP), Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, IndonesiaPublic Administration and Development 14(4): 377-393.
2004 Which Order? Whose Order? Balinese Irrigation Management in Sulawesi, Indonesia”, (Pesanan yang mana? Pesanan siapa? Pengelolaan Irigasi Bali di Sulawesi, IndonesiaOxford Development Studies, 34(1): 31-46.
2011 The Subak in Diaspora: Balinese Farmers and the Subak in South Sulawesi” (Subak di Diaspora: Petani Bali dan Subak di Sulawesi SelatanHuman Ecology 39: 55–68.
Saluang, Surya 2013 Kakao Dan Kemandirian Petani: Catatan Belajar Atas Kakao Sebagai Komoditas Global, Dari Dinamika Lokal Sausu Dan Kulawi, Sulawesi Tengah: Catatan Belajar Tiga Tahun Perogram Inkapa Di Sulawesi Tengah. (Bogor, Jawa Barat: Sajogyo Institute)
Schrauwers, Albert 1998 “’Let’s Party’: State Intervention, Discursive Traditionalism and the Labour Process of Highland Rice Cultivators in Central Sulawesi, Indonesia.” (Mari Berpesta: Intervensi Negara, Tradisionalisme Diskursif dan Proses Buruh Petani Padi Dataran Tinggi di Sulawesi Tengah, IndonesiaJournal of Peasant Studies Vol. 25 (3): 112-30.
Woensdregt, Jac. 1928 De Landbouw bij de To Bada’ in Midden Celebes” (Pertanian To Bada’ di Sulawesi Tengah) Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 67: 125-255.
1928 Het Zegenen der Buffels in Bada (Upacara merestui kerbau di Bada’Mededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 72: 227-49

Pertukaran & Perdagangan

Acciaioli, Greg 1998 Bugis Entrepreneurialism and Resource Use: Structure and Practice”  (“Kewirausahaan Bugis dan Penggunaan Sumber Daya: Struktur dan Praktik”) ANTROPOLOGI INDONESIA 57: 81-91.
2000 “Kinship and debt; The social organization of Bugis migration and fish marketing at Lake Lindu,Central Sulawesi” (“Kekeluargaan dan Hutang; Organisasi Sosial Migrasi Bugis dan Pemasaran Ikan di Danau Lindu, Sulawesi Tengah”Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde156(3): 588-617, 635-54.
Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij).  Jilid 2 bab xxiv
Aragon, Lorraine 1996 “twisting the gift: translating precolonial into colonial exchanges in Central Sulawesi, Indonesia” (“memutar hadiah: menerjemahkan prakolonial ke dalam pertukaran kolonial di Sulawesi Tengah, Indonesia”American Ethnologist 23(1): 43–60.
Bigalke, Terrance W. 1983 “Dynamics of the Torajan slave trade in South Sulawesi” in: A. Reid (ed.), Slavery, bondage and dependency in Southeast Asia. (Brisbane: University of Queensland Press).
Broersma, R. 1931 “Gorontalo, een handelscentrum van Noord Selebes” (Gorontalo, pusat perdagangan Selebes UtaraTijdschrift van het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap 48: 221-38.
1931 “De beteekenis van Selebes Oostkust voor den Handel” (Pentingnya Pantai Timur Selebe untuk PerdaganganTijdschrift van het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap 48: 1039-49.
George, Kenneth M. 1991 “Headhunting, History, and Exchange in Upland Sulawesi” (“Pengayauan, Sejarah, dan Pertukaran di Dataran Tinggi Sulawesi”The Journal of Asian Studies 50(3): 536 – 564
Gunawan, Hendri 2016 Jaringan Perdagangan Masyarakat Tionghoa Di Teluk Tomini Abad Ke-20. ([Manado]: Amara Books)
Hasanuddin 2016 Pelayaran Dan Perdagangan Orang Bugis Dan Mandar Di Kawasan Teluk Tomini. ([Manado]: Amara Books)
Hijjang, Pawennari 1991 Prinsip Resiprositas Dalam Masyarakat Toraja: Suatu Studi Antropologis Di Desa Kete, Kabupaten Tana Toraja. ([Ujung Pandang]: Lembaga Penelitian, Universitas Hasanuddin)
Horn, N.A. van 1997  “Het Indisch Handelshuis Bauermann in de negentiende eeuw” (Handelshuis Bauermann di Hindia-Belanda di Abad Kesembilan BelasNEHA Jaarboek 60: 137-58.
Jansen, Rien 1989  “De Economische Ontwikkeling van Celebes 1900-1938.” (Perkembangan Ekonomi Sulawesi 1900-1938Jambatan 7 (2): 65-79.
Kaunang, Ivan R.B. 2016 Dengan Haliadi, La Ode Rabani Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Kruyt, Albert C. 1923 “Koopen in Midden Celebes” (Belanja di Sulawesi TengahMededeelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen Afdeeling Letterkunde Series B, 56: 149-78.
1933 “Lapjesgeld op Celebes”  (Uang kain di CelebesTijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 73: 172-83.
1933 Cloth Money on Celebes” (Uang Kain di Celebes) translated by David Mead, “Lapjesgeld op Celebes”. Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde 73:172-183.
Li, Tania 2002 “Local Histories, Global Markets: Cocoa and Class in Upland Sulawesi” (Sejarah Lokal, Pasar Global: Kakao dan Kelas di Sulawesi Dataran Tinggi)  Development & Change 33(3): 415–437.
Nainggolan 1985 Dengan Patiro, Laintagoa Daeng and Syafar, Wahid and Sulaiman, Hanafie  Sistem ekonomi tradisional daerah Sulawesi Tengah. (Proyek inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta.)
Rismawati 2009 Pertukaran Dan Hubungan Sosial di Kalangan Ina-Ina: (Studi Antropologi Ekonomi dalam Perspektif Strukturalisme)” Academica 1(2): 248-63.
Sairin, Mohammad 2011 Pedagang Kopra – Orang Kaya – Elite Baru: Sejarah Sosio-Ekonomi Dan Politik Di Sulawesi Tengah” Jurnal IKAHIMSI 1(2): 76-84.
Saluang, Surya 2013 Kakao Dan Kemandirian Petani: Catatan Belajar Atas Kakao Sebagai Komoditas Global, Dari Dinamika Lokal Sausu Dan Kulawi, Sulawesi Tengah: Catatan Belajar Tiga Tahun Perogram Inkapa Di Sulawesi Tengah. (Bogor, Jawa Barat: Sajogyo Institute)
Schrauwers, Albert 1997 “Houses, hierarchy, headhunting and exchange: Rethinking political relations in the Southeast Asian Realm of Luwu” (Rumah, hierarki, pengayauan, dan pertukaran: Memikirkan kembali hubungan politik Karajaan Luwu di Wilayah Asia TenggaraBijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde vol. 153 (3): 311-35.
2002 “’Itu tidak ekonomis’: Sifat Ekonomi Moral yang Berakar pada Ekonomi Pasar di Dataran Tinggi Sulawesi, Indonesia”, terjemahan “‘It’s not economical’: The Market Roots of a Moral Economy” (1999)   Trans. Sumitro, and S.N. Kartikasari, in Tania Li, ed. Proses Transformasi Daerah Pedalaman di Indonesia (Jakarta; Yayasan Obor Indonesia), pp. 163-202.
2002 The Miser’s Store: Property and Traditional Law in the Governance of the Economy.” (Tokonya Orang Kikir (Bagagu): Harta dan Hukum Adat dalam Pengaturan Ekonomi ‘Pribumi’Journal of Peasant Studies 29(2): 24-46.
2019 The spirit of the gift, the price of potency: a Maussian model of the Southeast Asian state of Luwu” (Roh pemberian, harga semangat: model Maussian Negara Luwu di Asia Tenggara)  Journal of the Royal Anthropological Institute 25(4): 738-759.
2022 Banknotes, Bookkeeping Barter and Cloth Money: Conversions of ‘Special-Purpose Money’ in the Cloth and Dammar Trade of Sulawesi, Indonesia, 1860-1905” (Uang Lertas, Barter Pembukuan dan Yang Kain: Konversi ‘Peruntukan tujuan khusus’ dalam Perdagangan Kain dan Damar di Sulawesi, Indonesia, 1860-1905Economic Anthropology
Velthoen, Esther J. 1997 “‘Wanderers, Robbers and Bad Folk’: the Politics of Violence, Protection and Trade in Eastern Sulawesi 1750–1850” (‘Pengembara, Perampok dan Orang Jahat’: Politik Kekerasan, Perlindungan dan Perdagangan di Sulawesi Timur 1750–1850) in Anthony Reid ed. The Last Stand of Asian Autonomies: Responses to Modernity in the Diverse States of Southeast Asia and Korea, 1750–1900 (Springer; SEESEA), 367-88.

Rumah Tangga

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1912 De Bare’e-Sprekende Toradjas van Midden-Celebes (Penduduk Toraja yang berbahasa Bare’e)(3 jilid, dilengkapi sebuah peta bahasa) (4 vols.) (Batavia: Landsdrukkerij). Jilid 2 bab xviii
Lamusa, Arifuddin 2007 Konsumsi Rumahtangga Petani Di Wilayah Taman Nasional Lore Lindu (Tnll) (Suatu Kasus Di Desa Katu Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah)” Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 14(4): 287-93.
Li, Tania 1996 “Household formation, private property, and the state” (Pembentukan rumah tangga, milik pribadi, dan negaraSojourn 11(2): 259-87.
1998 Working Separately but Eating Together: Personhood, Property, and Power in Conjugal Relations” (Bekerja Secara Terpisah tetapi Makan Bersama: Kepribadian, Harta, dan Kekuasaan dalam Hubungan Suami IstriAmerican Ethnologist 25(4): 675-694.
Schrauwers, Albert 1995 The Household and Shared Poverty in the Highlands of Central Sulawesi.” (Rumah Tangga dan Kemiskinan Bersama di Dataran Tinggi Sulawesi TengahJournal of the Royal Anthropological Institute, incorporating Man n.s. vol. 1 (2): 337-57.
1999 Negotiating Parentage: The Political Economy of Kinship in Central Sulawesi, Indonesia” (Negosiasi Keturunan: Ekonomi Politik Kekerabatan di Sulawesi Tengah, IndonesiaAmerican Ethnologist Vol. 26 (2): 310-23.
2000 Three weddings and a Performance: Marriage, Households and Development in the Highlands of Central Sulawesi”, (Tiga Pernikahan dan Satu Pertunjukan: Pernikahan, Rumah Tangga dan Pembangunan di Dataran Tinggi Sulawesi Tengah)  American Ethnologist 27(4): 1-23.

Sawerigading

Adriani, N. & A.C. Kruyt 1898 “Van Paloppo (I) naar Posso” (Dari Palopo ke Poso) Mededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap 42: 1-106.
Nourse, Jennifer 1998 “Sawerigading in Strange Places: The I La Galigo Myth in Central Sulawesi.” (“Sawerigading di Tempat Aneh: Mitos I La Galigo di Sulawesi Tengah”) In Living through Histories: Culture, History and Social Life in South Sulawesi, edited by Kathryn Robinson and Mukhlis Paeni (Canberra: Department of Anthropology, Research School of Pacific and Asia Studies, Australia National University, in Association with the National Archives of Indonesia), 134-50.
2005 “Sawerigading Di Tanah Asing: Mitos I La Galigo di Sulawesi Tengah” In Tapak-Tapak Waktu, 215-41. Makassar: Ininnawa.
Sairin, Mohammad 2020 SAWERIGADING MENGEMBARA KE LEMBAH PALU:ANALISA “LEGENDA TERJADINYA LEMBAH PALU” DENGAN MENGGUNAKAN PARADIGMA STRUKTURALISME LÉVI-STRAUSS” Jurnal Penelitian Sejarah dan Kebudayaan Islam 1(1): 1-21.
Salombe, Cornelius 1975 Une version orale du mythe de Sawérigading recueillie à Kandora, Méngkéndek, Pays Toraja” (Versi lisan dari mitos Sawérigading yang dikumpulkan di Kandora, Méngkéndek, Tana TorajaArchipel 10: 269-289, (dalam Bahasa Perancis)

Sintuvu/Sintuwu

Nur, Muhammad 2020 Kearifan Lokal Sintuwu Maroso sebagai Simbol Moderasi Beragama” Pusaka 8(2): 241-51.
Purwana, Bambang Hendarta Suta 2016 Sintuwu Maroso Ri Tana Poso: Analisis Kapasitas Modal Sosial Masyarakat Poso” Patrawidya 17(2): 75-94.
Septiwiharti, Dwi 2020 Budaya Sintuvu Masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah” Naditira Widya 14(1): 47-63.
2020 Dengan Dwiputri Maharani, Rizal Mustansyir “Concept and development of Sintuvu Culture in Kaili Central Sulawesi Community”. (Konsep dan Perkembangan Budaya Sintuvu pada Masyarakat Kaili Sulawesi TengahResearch, Society and Development 9(2): 1-35.

Tarian

Holt, Claire 1939 Dance quest in Celebes (Penyelidikan tari-tarian di Sulawesi) (Paris, 1939, L.A.I.D., 126 hlm. berilustrasi foto-foto serta dilengkapi sebuah peta dan sketsa choreography).
Kate, P. Ten 1915 Het Maraego” (MaraegoMededeelingen van Wege het Nederlands Zendelingen Genootschap, 59: 332-338.
Kaudern, Walter 1929 Games and dances in Celebes  (Permainan dan tarian di Sulawesi) (Gotenborg: Elanders Boktryckeri Aktiebolag)
Santaella, Mayco A. 2017 “Re-Molding Bodies Within National Kinetics: Post-Independence Tari Approaches During the Reformation Era in Central Sulawesi.” (Membentuk Kembali Badan Dalam Kinetika Nasional: Pendekatan Tari Pasca Kemerdekaan di Era Reformasi di Sulawesi Tengah.) Chapter in a book: Perspectives on Dance Education. (NUSPARC.)
2019 “‘Doing Rano’ Among the Kaili of Central Sulawesi: A Choreomusicological Analysis of the Body as Cultural Locus of the Sound-Movement Continuum.” (‘Melakukan Rano’ Di Kalangan Kaili Sulawesi Tengah: Analisis Koreomusikologi Tubuh sebagai Lokus Budaya dari Kontinuum Gerakan BunyiAsian Music Journal. 50(2): 33-57.

Transmigrasi

Acciaioli, Greg 2000 Kinship and debt; The social organization of Bugis migration and fish marketing at Lake Lindu, Central Sulawesi.” Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 156(3): 588-617
Aragon, Lorraine 2013 “Development Strategies, Religious Relations, and Communal Violence in Central Sulawesi, Indonesia: A Cautionary Tale” (“Strategi Pembangunan, Hubungan Keagamaan, dan Kekerasan Komunal di Sulawesi Tengah, Indonesia: Sebuah Kisah Waspada”) in Ascher W., Mirovitskaya N. (eds) Development Strategies, Identities, and Conflict in Asia. Politics, Economics and Inclusive Development. (Palgrave Macmillan, New York)
Davis, Gloria 1976 Parigi: a Social History of the Balinese Movement to Central Sulawesi, 1907-1974. (Thesis–Stanford University)
Kaudern, Walter 1925 Migrations of the Toradja in Central Celebes. (Migrasi Toraja di Sulawesi Tengah) (Gotenborg: Elanders Boktryckeri Aktiebolag)
Roth, Dik 2009 Property and Authority in a Migrant Society: Balinese Irrigators in Sulawesi, Indonesia” (Properti dan Otoritas dalam Masyarakat Migran: Irigator Bali di Sulawesi, IndonesiaDevelopment and Change 40(1): 195-217.
2009 Lebensraum in Luwu: Emergent identity, migration and access to land” (Lebensraum (habitat) di Luwu: Munculnya identitas, migrasi dan akses ke tanahBijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 161(4): 485-516.
2011 The Subak in Diaspora: Balinese Farmers and the Subak in South Sulawesi” (Subak di Diaspora: Petani Bali dan Subak di Sulawesi Selatan) Human Ecology 39: 55–68.
Sritimuryati 2014 Transmigrasi Di Lamasi, Kabupaten Luwu, Tahun 1940-2009. (Makassar: De La Macca)
Sunito, Melani Abdulkadir 2017 Dengan Soeryo Adiwibowo; Endriatmo Soetarto; Rilus A.Kinseng; Sean Foley “BATAS POLITIK ETNISITAS? MIGRASI DAN TRANSFORMASI DATARAN TINGGI DI SULAWESI TENGAH/ The Limit to Politics of Ethnicity? Migration and Upland Transformation in Central Sulawesi” Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan 5(3): 226-33.